BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan unggahan tangkapan layar sebuah artikel yang menampilkan kutipan mengejutkan dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo soal melihat peti Paus Fransiskus .
Dalam unggahan yang beredar luas di platform X (sebelumnya Twitter), disebutkan bahwa Jokowi mengklaim peti jenazah Paus Fransiskus “mengeluarkan cahaya”.
Narasi tersebut pun langsung menuai kontroversi dan reaksi beragam dari netizen. Pasalnya, pernyataan tersebut terdengar luar biasa dan nyaris tak masuk akal.
“Joko Widodo: Peti Yang Mulia Paus Fransiskus Mengeluarkan Cahaya, Ini Menjadi Sejarah Dalam Hidup Saya.”
Namun, apakah benar Jokowi pernah mengucapkan kalimat tersebut?
Setelah dilakukan penelusuran fakta oleh kantor berita Teropongmedia.id, ditemukan bahwa klaim tersebut tidak benar alias disinformasi. Tidak ada satu pun artikel resmi dari media kredibel yang mencatat pernyataan Jokowi sebagaimana diklaim dalam unggahan viral itu.
Baca Juga:
CEK FAKTA: Video Roy Suryo dan Dokter Tifa Ditahan Polisi karena Tuduh Ijazah Jokowi Palsu
Hasil Cek Fakta
Menurut hasil pengecekan, judul artikel dalam tangkapan layar tersebut telah disunting atau dimanipulasi. Padahal, artikel yang asli membahas konteks yang jauh berbeda.
Teropongmedia.id menemukan bahwa elemen-elemen dalam tangkapan layar seperti foto, tanggal publikasi, dan sumber media memang menyerupai artikel asli yang tayang di Tempo pada (26/5/2025). Namun, judul sebenarnya adalah: “Mengapa Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus?”
Artikel itu membahas keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menunjuk mantan Presiden Joko Widodo sebagai Utusan Khusus Presiden untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.
Dalam rombongan itu turut serta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri HAM Natalius Pigai, dan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Penunjukan Jokowi bukan tanpa alasan. Ketua MPR, Ahmad Muzani, menyebut keputusan Prabowo cukup tepat karena Jokowi pernah bertemu langsung dengan Paus Fransiskus saat pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu berkunjung ke Indonesia pada September 2024.
“Dengan demikian tidak benar artikel terkait Jokowi yang menyebut peti jenazah Paus Fransiskus bercahaya.”
Fenomena suntingan berita semacam ini menjadi pengingat bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih jeli dalam memilah informasi di era digital. Menyebarkan berita tanpa verifikasi justru bisa menyesatkan publik dan mencemarkan reputasi tokoh publik.
Sebagai mantan Presiden dan negarawan, Jokowi tetap menunjukkan sikap kenegarawanan dalam menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya oleh pemerintahan baru. Penunjukan ini pun mencerminkan kesinambungan dalam diplomasi lintas agama dan budaya antara Indonesia dan Vatikan.
(Hafidah Rismayanti/Budis)