BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Beredar video di media sosial yang mengklaim ekonomi Tiongkok bergantung pada tambang Indonesia, impor produk Indonesia, dan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Klaim ini diunggah akun X “TrioKwekKwek555” pada (12/12/2024) dan telah ditonton 68 kali hingga (27/12/2024).
Narasi video tersebut menyebut pembayaran utang proyek kereta cepat sebagai “upeti” yang menopang ekonomi Tiongkok. Namun, klaim ini salah dan menyesatkan.
Analisis Fakta
Penelusuran Tim Cek Fakta Teropongmedia.id menemukan bahwa berita yang dirujuk dalam video, yaitu artikel metrotvnews dan tribunnews. Hanya membahas kewajiban pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebesar Rp226,9 miliar per bulan selama 30 tahun.
Pembayaran ini ditanggung oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan China Development Bank (CBD) melalui pendapatan dari kontrak pengangkutan dengan PT Bukit Asam. Tidak ada informasi yang mendukung klaim “upeti” untuk menopang ekonomi Tiongkok.
BACA JUGA : Cek Fakta: Lowongan Kerja Program Makan Bergizi Gratis di Media Sosial
Pencarian Google Advanced Search dengan kata kunci “Kereta cepat dan utang Indonesia Rp 226,9 milyar” juga mengarah pada berita-berita yang menjelaskan mekanisme pembayaran utang KCJB. Tanpa menghubungkannya dengan klaim penopangan ekonomi Tiongkok. Cek Fakta sebelumnya juga telah membantah klaim serupa tentang “upeti” dari hasil tambang Indonesia.
Klaim bahwa Tiongkok ditopang oleh tambang Indonesia, impor produk Indonesia, dan pembayaran utang proyek kereta cepat sebagai “upeti” adalah hoaks.
Berita-berita yang dirujuk dalam video hanya membahas kewajiban pembayaran utang proyek KCJB, tanpa ada kaitannya dengan klaim tersebut. Publik diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.
(Hafidah Rismayanti/Aak)