BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kemunculan ikan anglerfish di Spayol membuat menggegerkan dunia. Fenomena kemunculan ikan englerfish ke permukaan laut memunculkan berbagai spekulasi.
Habitas asli ikan anglerfish berada di kedalaman antara 200–1.500 meter di bawah permukaan laut. Di kedalaman ini keadaan gelap gulita karena sudah tidak dapat ditembus cahaya.
Spesies seperti anglerfish (Melanocetus johnsonii) memiliki distribusi geografis yang luas, ditemukan di perairan tropis dan temperate di semua samudra, termasuk samudra hindia, Atlantik, Pasifik, dan laut Mediterania.
Di Indonesia, mengenai informasi spesifik tentang keberadaan anglerfish belum banyak dokumentasinya. Kemungkinan penyebaran luas beberapa spesies di perairan tropis menunjukan bahwa kehadiran mereka di perairan dalam Indonesia.
Seekor ikan anglerfish jenis black seadevil (Melanocetus johnsonii) ditemukan mendekati permukaan laut di pantai Playa San Juan, Kepulauan Canary, Spanyol.
Ini menjadi hal yang langka karena biasanya ikan ini hidup di laut yang kedalamanan-nya tidak bisa di terangi oleh matahari. Ikan ini juga dikenal karena memiliki “lampu” di kepalanya yang digunakan untuk menarik mangsa.
Adakah Kaitan Kemunculan Ikan Anglerfish dengan Bencana Alam?
Kemunculan ikan anglerfish membuat beberapa asumsi terkait bencana alam. Namun para ahli biologi kelautan menegaskan bahwa kemunculan ikan englerfish ke permukaan tidak ada kaitannya dengan bencana alam.
Para ahli menyebutkan beberapa faktor mengenai kemunculan englerfish, salah satu nya Laila Valor mengatakan, bahwa kemunculan anglerfish ke permukaan karena kondisi kesehatan ikan.
sebab, ikan yang sakit bisa kehilangan kendali agar tetap berada dalam kedalaman dan bisa terangkat ke permukaan, dan akan bertahan hanya beberapa jam saat muncul ke permukaan.
Bruce Robison ilmuan senior di Monterey Bay Aquarium Research Institute juga mengatakan bahwa kemunculan englerfish ini karena telah memakan mangsa yang memiliki kantong renang atau kelenjar gas yang mengembang, sehingga membuatnya terdorong ke atas.
Hal lain yang bisa menjadi kemungkinan adalah anglerfish tersebut dimangsa oleh predator yang lebih besar kemudian dilepaskan di sekitar permukaan laut.
Namun asumsi ini perlu dianalisis lebih dalam guna mengetahui fakta sebenarnya apa yang menyebabkan sang anglerfish meninggalkan habibat aslinya ke permukaan laut diterangi cahaya.
BACA JUGA
7 Jenis Burung yang Terancam dan Sudah Punah
Libur Panjang, Wisatawan Kebun Binatang di Kota Bandung Meningkat
Seukuran Apakah Ikan Anglerfish?
Dikutip dari Polar Research, berikut fakta mengenai ikan englerfish.
Ternyata, Ikan black seadevil (Melanocetus johnsonii) menunjukan dimorfisme seksual yang signifikan dalam ukuran tubuh. Ukuran anglerfish betina dewasa ternyata panjangnya hanya 157 mm atau 13,3 cm, dengan berat sekitar 290 gram.
Namun ukuran anglerfish jantan panjangnya lebih kecil antara 15,5 hingga 28 mm. Dengan perbedaan ukuran ini, anglerfish betina dapat memangsa organisme yang lebih besar.
Mengenai informasi ukuran spesifik Melanocetus johnsonii, dalam literatur ilmiah mungkin terbatas karena melihat kesulitan dalam menganalisa dan mengumpulkan spesimen dari habitat laut dalam.
Tidak hanya ikan englerfish spesies Melanocetus. Adapun, beberapa spesies lainya seperti Cryptopsaras couesii, yang dimana ukuran betina nya mencapai panjang maksimum 44 cm, sedangkan ukuran jantan nya memiliki panjang sekitar 1,3 cm.
Spesies Melanocetus Johnsonii betina dewasa dapat mencapai panjang hingga 18 cm, sedangkan jantan berukuran sangat kecil, kurang dari 3 cm.
Terakhir, ada spesies Lophius piscatorius yang dikenal sebagai monkfish, yang bisa tumbuh hingga panjang sekitar 1,5 meter.
Ikan englerfish ini juga termasuk dalam ordo Lophiiformes, yang mempunyai berbagai spesies dengan karakteristik yang unik, seperti yang disebutkan.
(Magang UKRI-Ajeng/Aak)
