Cegah Perundungan Dokter Spesialis, Menkes Atur Jam Kerja Peserta PPDS

Menkes Atur Jam Kerja Peserta PPDS
Ilustras-Kemenkes Investigasi Dugaan Dokter Bunuh Diri (sehatnegeriku.kemkes)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Cegah Perundungan terulang kembali, jam kerja peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di rumah sakit akan di atur, demikian disampaikan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Mencegah Perundunga Terulang

Hal ini untuk mencegah perundungan calon dokter terus terulang. Pengaturan jam kerja akan dilakukan lewat kerja sama formal antara RS di bawah kementerian dengan fakultas kedokteran.

Dua institusi ini akan membuat kontrak dengan seluruh peserta PPDS akan ikut aturan RS.

“Supaya kami bisa bantu mengatur jam kerja dokternya. Karena dokternya ini sebelumnya bukan pegawai kita, jadi susah mengaturnya,” kata Budi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/9) dikutip dari Antara.

Kebijakan Disiapkan Rumah Sakit dan Fakultas

Budi berharap dengan keberadaan kontrak ini tidak ada kerja berlebihan bagi peserta PPDS. Ini karena kebijakan yang disiapkan rumah sakit dan fakultas kedokteran telah seragam.

“Kalau dulu sendiri-sendiri, sekarang jadi satu semua aja, biar aturannya sama,” kata Budi.

Kemenkes telah menemukan 300 kasus perundungan atau bullying di sekolah spesialisasi kedokteran. Angka ini didapatkan dari hasil pemeriksaan ribuan pengaduan yang diterima Kemenkes setelah insiden bunuh diri dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip).

Kemenkes Terima Banyak Aduan Kasus Perundungan

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pihaknya telah menerima banyak aduan terkait kasus perundungan di sekolah spesialisasi kedokteran.

Menurut Dante, Kemenkes perlu memastikan adanya bukti yang kuat sebelum mengambil kesimpulan lebih lanjut terhadap setiap kasus perundungan yang dilaporkan.

“Ada sekitar 1.000 lebih laporan perundungan yang Kemenkes klarifikasi, yang memang benar perundungan itu sekitar 30%,” kata Dante di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (3/9).

BACA JUGA:Dekan FK Undip Akui Kasus Perundungan PPDS Makan 5 Bungkus Nasi Padang

Sebelumnya, kematian dokter Aulia menjadi sorotan lantaran disebabkan oleh perudungan. Kasus ini diduga menjadi akar masalah yang sudah lama terjadi di dunia pendidikan dokter, terutama dokter spesialis Tanah Air.

Kemenkes menemukan dugaan adanya permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi oleh senior kepada dokter Aulia Risma Lestari. Aulia merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Undip yang meninggal dunia karena bunuh diri.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Konser Bruno Mars
Debu Tebal di JIS Jadi Gunjingan Penonton Konser Bruno Mars
Salsabila Syaira Rocky Gerung
Salsabila Syaira Unggah Foto Mesra dengan Rocky Gerung, Netizen Heboh
Cek umur kartu
Cara Cek Umur Kartu pada Provider Terkenal di Indonesia
Gusrizal KPK
Mertua Kiky Saputri, Gusrizal, Lolos Seleksi Dewas KPK Segini Harta Kekayaannya
Kalender digital howbout
Kalender Digital Howbout, Solusi Berbagi Jadwal Dengan Tim!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Terjadi Gempa M 5,7 di Tapanuli Utara Sumut

3

Kabar Eksploitasi Karyawan Perusahan Animasi Viral, Polisi Turun Tangan

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Didukung Brader, Kang Erwan Makin Semangat Maju di Pilgub Jabar 2024
Headline
Pemukulan wasit PON Aceh vs Sulteng
Pemukulan di Sepakbola PON Aceh, Erick Thohir Murka! Sanksi Terberat Menanti Wasit dan Pemain
Nick Kuipers Tetap Optimis Bisa Amankan Poin
Sadar Stamina Pemain Persib Belum Prima, Nick Kuipers Tetap Optimis Bisa Amankan Poin Sempurna Atas PSIS
Bojan Hodak Waspadai Kreatifitas Pemain Muda PSIS
Bojan Hodak Waspadai Kreatifitas Pemain Muda PSIS Semarang
PSM Makassar Kontra Persib Bandung Sangat Kental Dengan Strategi
Prediksi Skor PSM Makassar vs Arema FC BRI Liga 1 2024/2025