Cegah Perundungan Dokter Spesialis, Menkes Atur Jam Kerja Peserta PPDS

[info_penulis_custom]
Menkes Atur Jam Kerja Peserta PPDS
Ilustras-Kemenkes Investigasi Dugaan Dokter Bunuh Diri (sehatnegeriku.kemkes)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Cegah Perundungan terulang kembali, jam kerja peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di rumah sakit akan di atur, demikian disampaikan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Mencegah Perundunga Terulang

Hal ini untuk mencegah perundungan calon dokter terus terulang. Pengaturan jam kerja akan dilakukan lewat kerja sama formal antara RS di bawah kementerian dengan fakultas kedokteran.

Dua institusi ini akan membuat kontrak dengan seluruh peserta PPDS akan ikut aturan RS.

“Supaya kami bisa bantu mengatur jam kerja dokternya. Karena dokternya ini sebelumnya bukan pegawai kita, jadi susah mengaturnya,” kata Budi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/9) dikutip dari Antara.

Kebijakan Disiapkan Rumah Sakit dan Fakultas

Budi berharap dengan keberadaan kontrak ini tidak ada kerja berlebihan bagi peserta PPDS. Ini karena kebijakan yang disiapkan rumah sakit dan fakultas kedokteran telah seragam.

“Kalau dulu sendiri-sendiri, sekarang jadi satu semua aja, biar aturannya sama,” kata Budi.

Kemenkes telah menemukan 300 kasus perundungan atau bullying di sekolah spesialisasi kedokteran. Angka ini didapatkan dari hasil pemeriksaan ribuan pengaduan yang diterima Kemenkes setelah insiden bunuh diri dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip).

Kemenkes Terima Banyak Aduan Kasus Perundungan

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pihaknya telah menerima banyak aduan terkait kasus perundungan di sekolah spesialisasi kedokteran.

Menurut Dante, Kemenkes perlu memastikan adanya bukti yang kuat sebelum mengambil kesimpulan lebih lanjut terhadap setiap kasus perundungan yang dilaporkan.

“Ada sekitar 1.000 lebih laporan perundungan yang Kemenkes klarifikasi, yang memang benar perundungan itu sekitar 30%,” kata Dante di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (3/9).

BACA JUGA:Dekan FK Undip Akui Kasus Perundungan PPDS Makan 5 Bungkus Nasi Padang

Sebelumnya, kematian dokter Aulia menjadi sorotan lantaran disebabkan oleh perudungan. Kasus ini diduga menjadi akar masalah yang sudah lama terjadi di dunia pendidikan dokter, terutama dokter spesialis Tanah Air.

Kemenkes menemukan dugaan adanya permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi oleh senior kepada dokter Aulia Risma Lestari. Aulia merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Undip yang meninggal dunia karena bunuh diri.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pembunuhan kakak beradik
Pelaku Kasus Pembunuhan Kakak Beradik di Pesisir Barat Lampung Temukan Titik Terang
Pelecehan seksual pemilik pengobatan alternatif
Korban Pelecehan Seksual oleh Pemilik Pengobatan Alternatif di Bekasi Bertambah 6 Orang
Liverpool
Link Live Streaming Liverpool vs Crystal Palace Premier League Selain Yalla Shoot
pernikahan siswa smp smk (2)
Gelagat Aneh pada Pernikahan Siswa SMP dan SMK, LPA Laporkan ke Polisi Seret Orang Tua!
jemaah haji koper
Heboh! Jemaah Tentang Koper tanpa Petugas, Pelayanan Haji Kurang?
Berita Lainnya

1

Kunci Jawaban Perbedaan Gambar di Event Naruto x MLBB

2

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

3

Kata-kata Broadcast Promosi Hewan Kurban, Paling Efektif!

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Barcelona
Link Live Streaming Athletic Bilbao vs Barcelona Selain Yalla Shoot
Manchester United
Link Live Streaming Manchester United vs Aston Villa Premier League Selain Yalla Shoot
Begini Arus Lalu Lintas saat Pawai Persib Juara
Cek, Begini Arus Lalu Lintas saat Pawai Persib Juara
kemarau basah-1
Waspada! Bencana Ini Mengintai Saat Kemarau Basah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.