JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prastiyani Aher menegaskan, cacar monyet harus diwaspadai secara serius oleh pemerintah Indonesia seiring penetapan status kegawatdaruratan global.
Kasus cacar monyet (monkeypox) di dunia termasuk kawasan ASEAN belakangan ini meningkat. Penetapan status darurat wabah infeksi virus penyakit ini untuk kedua kalinya oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Netty menegaskan, langkah cepat dan responsif harus segera diambil Pemerintah Indonesia demi menghindari risiko yang lebih buruk.
Di Indonesia terdapat 88 kasus kumulatif cacar monyet sejak ditemukan pada tahun 2022. Sementara itu sepanjang tahun 2024, sudah terdapat 14 kasus cacar monyet di Indonesia.
Oleh karena itu, politisi PKS asal Jawa Barat ini mendorong pemerintah untuk mengikuti protokol WHO dalam menangani monkeypox.
“Misalnya, kita terapkan skrining cacar monyet di pintu-pintu masuk dari negara-negara terdampak, khususnya tetangga kita seperti Thailand dan Filipina yang sudah mengonfirmasi kasus baru,” kata Netty dalam keterangan resmi Parlementaria, dikutip Selasa (27/8/2024).
Netty juga meminta pemerintah agar kampanye maupun promosi penanganan cacar monyet ini dilakukan secara masif di fasilitas-fasilitas publik.
“Langkah ini perlu diambil agar masyarakat kita punya pengetahuan terkait cacar monyet, baik gejala, cara penanganan, mau pun pesebarannya di dunia, ASEAN dan Indonesia sendiri,” lanjutnya.
BACA JUGA: Cacar Monyet Capai 88 Kasus, Segera Vaksinasi bagi yang Alami Masalah Seksual
Menurut Netty, pesan akan pentingnya menjaga protokol kesehatan harus sampai ke daerah-daerah. Ia mengatakan, tidak bermaksud menakut-nakuti masyarakat, tetapi pada prinsipnya mencegah lebih baik dari pada mengobati.
“Terlebih varian clade 1B yang berkembang di Afrika lebih berbahaya dari clade II,” pungkasnya.
(Aak)