BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengonfirmasi akan memulai uji coba penegakan aturan waktu 25 detik pada 18–23 November 2025 di salah satu turnamen BWF World Tour. Aturan baru ini ditujukan untuk mempercepat tempo permainan dan meningkatkan pengalaman penonton.
Aturan 25 Detik di Antara Reli
Berdasarkan rilis resmi BWF, pemain diwajibkan siap memainkan reli berikutnya dalam waktu 25 detik setelah skor diperbarui. Pemain yang melakukan servis harus sudah bersiap sebelum batas waktu berakhir, sementara penerima juga harus berada di posisi ketika peladen siap melakukan servis.
Meski demikian, wasit masih berhak memberikan waktu tambahan dalam situasi tertentu, seperti intervensi medis atau pemeliharaan lapangan yang signifikan.
Aktivitas Pemain Masih Diizinkan
Dalam penerapannya, pemain tetap diperbolehkan melakukan aktivitas ringan di sela-sela reli, seperti mengeringkan badan, minum, atau menyemprot air dingin, selama mereka siap bermain dalam batas waktu 25 detik.
Analisis Data: Rata-Rata 22 Detik
BWF menjelaskan, keputusan ini didasarkan pada analisis ratusan pertandingan di Kejuaraan Utama dan Tur Dunia. Hasil studi menunjukkan rata-rata waktu jeda antar reli adalah 22 detik, sementara rata-rata durasi reli hanya 9 detik.
Berdasarkan temuan tersebut, BWF menilai 25 detik adalah waktu ideal yang memberi pemain kesempatan pemulihan cukup tanpa memperlambat alur pertandingan.
Baca Juga:
BWF Ubah Aturan Penghargaan Pemain Terbaik, Siapa yang Kena Imbas?
Uji Coba Berlanjut ke 2026
Sebelumnya, sistem pencatat waktu sudah diuji coba tanpa penegakan aturan dalam beberapa turnamen. Termasuk di dalamnya, percobaan mengenai penempatan jam pencatat waktu agar terlihat jelas oleh pemain, pelatih, dan ofisial.
Uji coba dengan penegakan resmi akan diperluas sepanjang tahun 2026. BWF juga mengundang federasi nasional untuk melakukan pengujian internal serta konsultasi dengan atlet dan pelatih.
Selain itu, sebuah survei daring dibuka hingga 19 September 2025 untuk menjaring masukan dari seluruh pemangku kepentingan bulu tangkis dunia.
(Budis)