BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Pendiri LPD Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya, memberikan tanggapan tegas terkait pernyataan kontroversial Abuya Mama Ghufron yang mengaku bisa berkomunikasi melalui video call dengan malaikat maut, yang telah viral di media sosial.
Buya Yahya menilai pengakuan tersebut tidak memberikan manfaat apa pun bagi masyarakat.
“Kalau benar-benar saya bicara ngomong sama semut, sama kucing dan sebagainya apa manfaatnya untuk Anda? Anda mikir enggak kira-kira? Wah Buya Yahya ngomong sama kucing terus manfaatnya apa? Jadi duit,” ujar Buya Yahya, dikutip Jumat (12/7/2024).
Buya Yahya sangat menyayangkan ceramah Mama Ghufron yang menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Menurutnya, pengakuan tersebut sudah di luar batas dan tidak memiliki dasar dalam ajaran Agama Islam.
“Loh fungsinya apa? Manfaatnya apa diceritakan? Anggap saja Buya Yahya semua ngobrol dengan 1000 semut, terus manfaatnya apa? Menjadikan Anda khusyuk ibadah? Tidak,” terangnya.
Buya Yahya juga mengimbau kepada seluruh umat Muslim untuk lebih berhati-hati dalam memilih guru, agar tidak terjerumus dalam ajaran yang tidak bermanfaat dan menimbulkan keresahan.
“Loh Anda tuh milih guru tuh ya bisa dong milih, makanya kita pengin milih yang bermanfaat yang menjadikan saya berubah, yang saya kurang baik menjadi baik, saya dengan istri tidak baik jadi baik, saya dengan suami tidak itu, saya dengan anakku, ini loh yang kita butuhkan,” jelasnya.
Ia juga berharap agar para ustaz dan pendakwah tetap menyampaikan ilmu berdasarkan syariat Islam yang benar.
“Makanya anak-anakku kalau ceramah jangan sok aneh-aneh biar pun kamu barusan ngomong sama kadal enggak usah ceritain,” tegasnya.
BACA JUGA: Amalan Ringan Istimewa Bulan Ramadhan Menurut Syekh Ali Jaber
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, juga menanggapi ajaran Mama Ghufron yang tidak mendasar, terutama pengakuannya bisa video call dengan malaikat maut.
“Ada statement yang menyatakan video call dengan malaikat maut. Gimana caranya? Di sini sudah tidak berdasar sama sekali apa yang diucapkan,” ucap Cholil.
Cholil mengkhawatirkan masyarakat, khususnya umat Muslim di Indonesia, mudah percaya bahwa Mama Ghufron bukan orang biasa. Ia menegaskan bahwa Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI akan segera menangani persoalan ini untuk mencegah penyebaran ajaran yang menyimpang dari akidah agama.
“Insya Allah terus akan kita tangani dengan cara dibina dan diluruskan pemahamannya. Kita akan gali sejauh mana ajaran-ajarannya. Kita selesaikan dengan cara dakwah maupun dengan menempuh jalur hukum,” tukas Cholil.
Cholil menekankan pentingnya memberantas penyimpangan dalam ajaran agama agar tidak menyesatkan masyarakat. Ia berjanji MUI akan tetap berpegang teguh untuk menjaga akidah agama dan memberikan bimbingan yang benar kepada umat Islam.
(Budis)