Bupati Bandung Perintahkan 18 Ribu ASN Jadi Bapak Ibu Angkat Anak Penderita Stunting

Stunting
Ilustrasi: Stunting (Disdukcapil)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Bupati Bandung Dadang Supriatna mengerahkan 18 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memerangi stunting di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Bupati Bandung menurunkan instruksi kepada seluruh ASN di ligkungan pemerintahannya untuk siap menjadi bapa atau ibu angkat dari anak pengidap stunting termasuk ibu hamil.

Ia menyampaikan istruksi itu dalam Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Ponpes Sa’adatuddaroin, Kecamatan Solokanjeruk, Minggu (26/11/2023).

Bupati Dadang meminta kerjasama semua pihak terutama para kepala desa untuk memberikan data yang mengenai anak yang mengalami gejala stunting di wilayahnya.

“Harus ada bapak angkat dan juga ibu angkat dari anak pengidap stunting maupun ibu hamil,” ujar Bupati yang akrab disapa Kang DS ini.

Dengan demikian, pihaknya akan membagi habis 18 ribu ASN yang harus menjalankan instruksi untuk menjadi ayah atau ibu angkat bagi anak penderita krisis gizi ini.

BACA JUGA: 2024, Pemkot Bandung Targetkan Penurunan Stunting hingga 14 Persen

Namun, bisa jadi para kepala desa juga harus menjadi bapak angkat demi percepatan program ini. Hal ini sejalan dengan upaya penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Bandung.

Salah satu upaya tersebut adalah dengan menambah anggaran stunting pada APBD 2024. Namun apabila anggaran dari APBD tidak cukup, maka harus ada solusi lain.

“Intinya, kalau misalnya APBD kita sudah ketok palu dan ternyata tidak mencukupi, saya meminta kesadaran kepada para ASN untuk menjadi bapak atau ibu angkat untuk memberikan gizi.Tapi titik sasarannya jelas,” tandasnya.

Dadang menjelaskan, untuk menjadi bapak angkat stunting ini perharinya butuh biaya sekitar Rp21 ribu selama 120 hari untuk ibu hamil.

Sedangkan biaya dari orang tua angkat untuk bayi yang baru lahir sekitar Rp16.500 per hari, selama 56 hari.

“Nah, sehingga nanti kita tawarkan kepada para ASN mau mengambil untuk ibu hamilnya atau bayi baru lahirnya untuk menjadi bapak atau ibu angkat,” jelas Kang DS.

Ia mengaku optimistis kasus stunting di wilayahnya akan cepat turun karena ASN menjadi bapak atau ibu angkat ini merupakan kewajiban sosial.

Target Penurunan Stunting Tahun 2024 di Kabupaten Bandung

Pada tahun 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Bandung mencapai 31 persen, pada tahun 2022 turun menjadi 25 persen.

Bupati Dadang mematok target, pada 2024 prevalensi stunting di Kabupaten Bandung bisa turun hingga 16 persen.

“Kalau program bapak atau ibu angkat stunting sukses, saya optimis bisa terjadi penurunan minimal di sekitar 10 persen. Kalau misalnya ini lebih fokus lagi, saya yakin bisa zero stunting tahun depan,” tandas bupati.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
jamie-vardy-leicester-city-celebrates-966857523-4258622712
Usia Hanya Angka, Jamie Vardy Samai Rekor Cristiano Ronaldo
Lionel Messi
Lionel Messi Dikecam Usai Aksi Kontroversial Terhadap Penggemar Meksiko
Selancar di Pantai Indonesia
6 Pantai di Indonesia dengan Ombak Terbaik untuk Selancar
Kelenteng Welahan Jepara
5 Fakta Menarik Kelenteng Welahan di Jepara
Jenis papan selancar
Pemula Wajib Tahu! Ini 5 Jenis Papan Selancar Buat Hobi Surfing

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

P2MI: Penembakan WNI di Malaysia Tindakan Berlebihan

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Kesulitan Akses SATUSEHAT Mobile, Cek Aplikasi Versi Terbaru!

5

Agung Yansusan Tegaskan Stop Normalisasi Pakaian Seksi di Tempat Umum
Headline
Radja Nainggolan Kokain
Pemain Keturunan Indonesia Radja Nainggolan Terjerat Kasus Kokain, Diringkus Polisi Belgia!
034383500_1436196449-Emilia_Contessa
Legenda Musik Indonesia Emilia Contessa Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun
Aksi Pemain Persib di Fashion Show Rawtype Riot
Aksi Pemain Persib di Fashion Show Rawtype Riot
Peringati Isra Miraj dan Harlah ke 90
Peringati Isra Miraj dan Harlah ke 90, Al Ittihadiyah Bentuk Pemuda Jadi Calon Pemimpin Melalui Pengembangan Masjid di Indonesia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.