JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala BP Tapera Heru Budi Santoso memastikan, dengan adanya program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), meningkatkan kemampuan kredit masyarakat dengan penurunan suku bunga.
“Jadi perhitungan kami terdapat selisih angsuran sekitar 1 juta per bulan” kata Heru dalam keterangannya kepada awak media di kantor Staf Presiden, Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Ia memberikan contoh perhitungan perbandingan KPR komersil dan KPR Tapera, secara angsuran yang menunjukkan lebih rendah.
BACA JUGA: BTN Salurkan Kredit Rp 333,7 T di 2023, KPR Penopang Terbesar
“Jika mengambil satuan Rusun dengan asumsi 300 juta, memakai KPR komersial angsuran 3,1 juta/bulan, asumsi bunga 11 persen. Dengan KPR Tapera hanya 2 ,1 juta/bulan sudah termasuk tabungan karena sudah mendapat benefit atau manfaat dari peserta Tapera,” terang Heru.
Heru mengklaim, mengikuti program KPR dari BP Tapera lebih hemat Rp 2,1 juta per bulan. Selain itu, tambah dia, selain mengangsur plus tabungan peserta akan mendapat manfaat pengembalian tabungan beserta pemupukan Rp 2,1 juta .
“Jika membeli rumah dengan KPR komersial yang Rp.4,1 juta hanya angsuran saja tidak pakai tabungan. Dengan Tapera Rp.2,1 plus tabungan yang akan dikembalikan pada saat KPR nya selesai,” ungkapnya.
Ia menegaskan, tidak semua pekerja wajib mengikuti program tersebut, hanya bagi pendapatannya lebih dari upah minimum regional (UMR). Sedangkan di bawah UMR tidak wajib jadi peserta Tapera.
“Oleh karena itu untuk target kepesertaan kami sudah melakukan base marking kepesertaan kepada anggota existing seperti Taspen untuk klaster ASN. Sedangkan BPJS Tenaga kerja untuk segmen swasta dan pekerja mandiri, selain itu diharapkan untuk updating peserta dapat dilihat melalui website www.tapera.go.id.
(Saepul/Aak)