BPJS Belum Sediakan Obat Trastuzumab Untuk Pasien Kanker, Kendala Birokrasi?

BPJS obat trastuzumab
(Yaoota)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — BPJS Kesehatan dikritik karena belum mampu menyediakan obat trastuzumab pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Padahal obat tersebut sangat dibutuhkan oleh pasien kanker payudara sejak stadium awal.

Trastuzumab merupakan pengobatan standar untuk kanker payudara jenis HER2+ yang terjadi pada satu dari lima pasien kanker payudara. Obat tersebut telah digunakan selama lebih dari satu dekade.

Ketua Cancer Information and Support Center (CISC) Aryanthi Baramuli Putri mengatakan, obat tersebut harusnya sudah disediakan oleh BPJS sejak 2023 lalu, dalam Formularium Nasional (Forna).

“Saat peraturan Menteri Kesehatan dikeluarkan yang menyatakan trastuzumab dijamin untuk kanker payudara stadium dini, pasien sangat menaruh harapan besar untuk bisa mendapatkan obat yang sangat dibutuhkan. Sayangnya, hingga saat ini hak mereka belum bisa diwujudkan, obat masih belum bisa diakses,” kata Aryanthi, dalam keterangan tertulis Himpunan Fasyankes Dokter Indonesia (HIFDI), Minggu (18/8/2024).

Meskipun kanker payudara tumbuh lebih cepat dan banyak menyerang pasien berusia muda, namun apabila diobati sejak stadium dini dengan baik, harapan kesembuhannya tinggi.

Oleh sebab itu, ketika diputuskan bahwa Pemerintah menjamin obat trastuzumab untuk kanker payudara stadium
dini, banyak pasien kanker menaruh harapan kesembuhan.

“Sayangnya, kendala birokrasi mengaburkan harapan pasien,” imbuh Aryanthi.

Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) Dr. Anton mengungkapkan pentingnya pengadaan obat trastuzumab untuk pasien kanker payudara stadium awal dengan HER2 (+).

Ia menegaskan bahwa tidak ada satu pun pedoman internasional yang tidak mengadopsi trastuzumab untuk pengobatan kanker payudara HER2 (+).

BACA JUGA: Jenis Penyakit dan Kecelakaan yang Tidak Ditanggung BPJS Tahun 2024

“Sehingga argumentasi bahwa ada penelitian yang meragukan efektivitas obat tersebut tidak dapat diterima,” ujar Dr. Anton.

Dalam keterangan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyatakan bahwa BPJS tetap berkomitmen untuk mendengarkan dan mencari solusi, meskipun tantangan utamanya terkait kebijakan dan bukti ilmiah.

Dari hasil diskusi dengan HIFDI serta sejumlah dokter, Ali menyetujui perlu adanya pertemuan lanjutan untuk membahas solusi terkait ketersediaan obat trastuzumab.

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
hyundai santa fe generasi terbaru
Sinyal Masuk Indonesia, ini Bocoran Harga Hyundai Santa FE Generasi Terbaru
AHY menangkan pakaian adat terbaik saat upacara penurunan bendera
AHY Menangkan Pakaian Adat Terbaik Saat Upacara Penurunan Bendera
Lomba tarik kereta
Pegawai Agak Laen, Lomba Tarik Kereta di Depo KAI!
rekaman suara jokowi-2
Soal Rekaman Suara Jokowi yang Diputar Hasto, Grace: Fokus Urus Kasus Harun Masiku
Berkebun Hidroponik Sistem NFT
Cara Berkebun Metode Hidroponik Dengan Sistem NFT
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Meme "Istana Garuda" di IKN Viral, "Oggy and The Cockroaches" Jadi Backsound!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Biar Tak Monoton Cobain Ide Desain Lomba Sepeda Hias 17 Agustus

5

Gampang, Begini Cara Screenshot di Infinix Note 40
Headline
Muhammad Farhan dan Erwin Calon Pasangan Kepala Daerah Pertama di Kota Bandung
Resmi, Muhammad Farhan dan Erwin Calon Pasangan Kepala Daerah Pertama di Kota Bandung
Link live Streaming Chelsea vs Manchester City
Link Live Streaming Chelsea vs Manchester City, Guardiola Bidik Kemenangan
jessica wongso kopi sianida bebas
Jessica Wongso Terpidana Kasus Kopi Sianida Bebas, Ini Alasannya!
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto memberi tanggapan terkait Paskibraka 2024 yang diminta lepas hijab saat pengukuhan, di kawasan Istana IKN, Sabtu (17/8/2024).
Tanggapi Hijab Paskibraka, Jokowi: Kita Harus Hormati Keberagaman