JAKARTA,TM.ID: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran memastikan warga negara Indonesia (WNI) tidak terdampak dan menjadi korban ledakan di Kota Kerman, Iran. Hal itu karena di kota tersebut tidak ada WNI yang bermukim.
“Alhamdulillah di Kota Kerman tidak ada WNI,” kata Dubes RI untuk Iran, Ronny Prasetyo Yuliantoro seperti teropongmedia kutip melalui Pro 3 RRI, Jumat (5/1/2024).
BACA JUGA: KBRI Tokyo Terus Lakukan Pemantauan Kondisi WNI Pasca Gempa Jepang
Lebih lanjut Ronny mengungkapkan, jarak Kota Kerman ke Teheran sekitar 800 Km.
Ronny menyebut bahwa Kota Kerman berada di sebelah tenggara Teheran. “WNI terbanyak berada di Kota Qom, Teheran dan Mazhab. Gorgan dan Isfahan,” ujarnya.
Meski demikian, pasca-ledakan pada 3 Januari 2024 lalu, KBRI mengimbau kepada WNI di Iran untuk meningkatkan kewaspadaan. Termasuk menghindari berkunjung ke tempat keramaian.
Selain itu, WNI diminta untuk menjaga diri. “Kami juga mengimbau kepada seluruh WNI dapat saling memonitor keberadaan dan keamanan bersama,” kata Ronny.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menginformasikan kepada seluruh WNI untuk menghubungi hotline KBRI Teheran. Yakni apabila terjadi situasi yang mendesak.
Kemudian, KBRI juga menyiapkan langkah-langkah antisipasi jika terjadi situasi memburuk di Iran, salah satunya langkah-langkah darurat yaitu melakukan evakuasi terhadap seluruh WNI. “Kami sudah mempunyai road map apabila terjadi situasi yang memburuk,” kata Ronny.
Total WNI yang ada di Iran sebanyak 388 orang, ditambah lagi dengan diaspora yang menikah dengan warga Iran sekitar 20 orang. “Jadi total semua WNI dan Diaspora adalah 398 orang,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, secara umum kondisi keamanan Iran relatif stabil dan kondusif. Selain itu, kondisi di Teheran relatif sangat aman.
Sebelumnya, terjadi dua ledakan di kawasan ramai di Kota Kerman, Iran tenggara, yang terjadi Rabu lalu. Ledakan itu karena bom bunuh diri.
Pelaku bom bunuh diri pertama adalah seorang pria yang tubuhnya tercabik-cabik akibat ledakan. Otoritas Iran terus berupaya mengungkapkan identitas pelaku.
(Usk)