BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pentingnya percepatan proses pemulihan pasca-gempa yang melanda sejumlah daerah di Jawa Barat.
Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan bahwa upaya pemulihan harus selesai sebelum masa tanggap darurat berakhir dalam waktu 14 hari ke depan, dengan syarat verifikasi data kerusakan dilakukan dengan cepat oleh pemerintah daerah bersama tim BNPB.
“Dengan tersedianya data, pemerintah daerah dapat segera memvalidasinya sehingga proses pemulihan dapat berlangsung cepat,” jelas Suharyanto dalam keterangannya, dikutip Jumat (20/9/2024).
Suharyanto juga menyatakan, pemerintah pusat akan memberikan bantuan stimulan kepada warga yang rumahnya rusak, dengan kategori kerusakan yang bervariasi.
Bantuan stimulan yang dijanjikan adalah sebesar Rp60 juta untuk rumah rusak berat, Rp30 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rumah rusak ringan.
BACA JUGA: Update, 41 Desa dan 11 Kecamatan di Kabupaten Bandung dan Garut Terdampak Gempa
Suharyanto berharap dengan adanya bantuan ini, para korban yang rumahnya rusak tidak perlu tinggal lama di pengungsian.
Data dari Pusat Pengendalian Operasi BPBD Jawa Barat mencatat sementara total 4.483 rumah rusak di enam kabupaten/kota.
Kerusakan diklasifikasikan sebagai 534 unit rumah rusak berat, 476 rumah rusak sedang, 1.015 rumah rusak ringan, dan 2.458 rumah terdampak.
Gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo yang terjadi pada Rabu pagi (18/9) tersebut berdampak paling besar di Kabupaten Bandung dengan 3.283 rumah rusak, diikuti oleh Kabupaten Garut dengan 1.195 unit rumah, serta kabupaten/kota lainnya dengan dampak yang lebih kecil.
(Budis)