BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam dunia pertanian dan pangan, menjaga kesegaran serta kualitas sayuran merupakan tantangan yang terus dihadapi. Indonesia sebagai negara tropis memiliki suhu dan kelembapan yang tinggi, kondisi ini mempercepat proses kerusakan pada bahan pangan, termasuk sayuran. Salah satu metode sederhana tetapi efektif untuk memperpanjang umur simpan sayuran adalah dengan teknik blanching atau perendaman dalam air panas dan air es.
Blanching merupakan proses pemanasan cepat yang dilakukan dengan merendam sayuran dalam air mendidih atau mengeksposnya pada uap panas selama waktu tertentu, kemudian langsung didinginkan dalam air es. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk menonaktifkan enzim-enzim alami dalam sayuran yang dapat menyebabkan kerusakan rasa, warna, tekstur, dan nilai gizi selama penyimpanan. Proses ini tidak dimaksudkan untuk memasak sayuran secara menyeluruh, melainkan hanya sebagai langkah awal untuk memperlambat pembusukan sebelum sayuran dibekukan atau dikalengkan.
Blanching memberikan berbagai manfaat dalam upaya pengawetan sayuran, antara lain dengan blanching enzim perusak yang dapat menyebabkan perubahan warna serta rasa pada sayuran di-nonaktifkan, membunuh mikroorganisme permukaan yang dapat meyebabkan kerusakan, meningkatkan warna alami sayuran dan menjadikannya tampak lebih segar, dan mengurangi volume dan udara dalam jaringan sayuran sehingga efisien untuk pembekuan. Di luar negeri atau di industry pengalengan, sayuran akan melalui proses blanching agar lebih tahan lama.Dengan berbagai manfaat tersebut, blanching menjadi salah satu teknik yang sangat dianjurkan dalam pengolahan pascapanen.
Blanching bisa dilakukan secara sederhana di rumah. Berikut langkah-langkahnya:
- Siapkan air mendidih dalam panci besar,
- Potong kecil-kecil sayuran yang akan di-blanching,
- Masukkan sayuran segar yang telah dicuci bersih ke dalam air mendidih selama waktu yang disarankan (biasanya 1–5 menit tergantung jenis sayuran).
- Segera angkat sayuran dan masukkan ke dalam air es untuk menghentikan proses pemanasan. Rasio air dan es Adalah 1:1. Waktu perendaman dalam air es sama dengan waktu perendaman di air panas.
- Tiriskan dan simpan dalam wadah tertutup atau bungkus untuk dibekukan. Jika di kemas dengan metode vacuum dan disimpan dalam freezer, ketahanan sayuran bisa mencapai satu tahun.
Misalnya, brokoli dan wortel di-blanching selama 3 menit, sedangkan bayam cukup 2 menit. Namun, memang sayuran daun-daunan disarankan tidak di-blanching karena akan lebih lembek. Penting untuk memperhatikan waktu blanching agar tidak terjadi over-blanching (terlalu lama, sehingga tekstur rusak) atau under-blanching (terlalu singkat, enzim masih aktif).
Beberapa kekhawatiran muncul bahwa blanching dapat menyebabkan kehilangan nutrisi, terutama vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan vitamin B kompleks. Namun, bila dilakukan dengan benar, blanching justru menjaga lebih banyak kandungan gizi dibandingkan jika sayuran dibiarkan rusak atau teroksidasi selama penyimpanan. Selain itu, pendinginan cepat setelah proses blanching (dengan air es) sangat penting untuk menjaga kualitas dan menghindari kehilangan nutrisi lebih lanjut.
Blanching tidak hanya relevan untuk industri besar, tetapi juga sangat potensial diterapkan di tingkat rumah tangga dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Di tengah meningkatnya harga bahan pangan dan kesadaran akan pentingnya pengelolaan pangan, teknik ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi limbah makanan akibat pembusukan, sekaligus membuka peluang usaha produk makanan beku yang sehat dan praktis. Bagi petani dan pelaku agribisnis, blanching juga dapat menjadi strategi pascapanen untuk meningkatkan nilai jual produk dan memperpanjang umur simpan hasil panen, terutama saat produksi melimpah.
Blanching adalah teknik pengawetan yang murah, mudah, dan ramah lingkungan. Dengan hanya menggunakan air panas dan air dingin, kita bisa memperpanjang umur simpan sayuran tanpa bahan kimia tambahan. Di tengah tantangan ketahanan pangan dan perubahan iklim, metode ini layak untuk dipopulerkan kembali sebagai bagian dari strategi pengelolaan pangan yang berkelanjutan.
Sudah saatnya rumah tangga, pelaku UMKM, dan komunitas petani mengadopsi teknik blanching untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan menciptakan pangan sehat yang tahan lama. Mulailah dari dapur sendiri—blanching-lah sayuran hari ini, dan nikmati manfaatnya dalam jangka panjang.
Penulis: Herlin Herliansah, Dosen Agroteknologi Universitas Halim Sanusi
