JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kasus yang beberapa waktu lalu membuat geger, pencabulan yang menyeret seorang kiai sebagai pemimpin pondok pesantren
Kiai Imam Syafi’i diduga melampiaskan aksi bejadnya pada santriwati Pondok Pesantren MH Trenggalek, Jawa Timur.
Bahkan, ia membantah melakukan perbuatan bejad itu dengan dalih bisa menggadakan diri berupa roh halus.
“Ia membantah menghamili santriwatinya. Bahkan dirinya mengklaim bisa menggandakan diri dan menyalahkan gandaannya berupa roh halus yang menyerupai dirinya sebagai pelaku,” tulis keterangan unggahan Instagram @fakta.indo.
Hal itu, diketahui saat Kiai itu diminta pertanggungjawaban oleh pihak korban, tetapi ia tidak meminta maaf atau menolaknya.
Dalam kasus itu, kiai tersebut melakukan pencabulan di pesantren selama 2022-2024, termasuk di ruang kelas dan kamar khusus di samping mihrab masjid.
BACA JUGA:
Pura-pura Mimpi, Predator Berkedok Guru Ngaji Cabuli Muridnya di Ciledug
Tindakan terlarang itu terjadi, akibat memiliki kuasa antara pelaku sebagai guru dan pengasuh pesantren, serta korban yang tidak bisa menolak.
Lantas, kasus itu menyita perhatian banyak jagat maya. Mereka merasa ironis, karena hal bejad dilakukan oleh seorang pemuka agama.
“Kebanyakan dengar cerita mencampuradukan agama dengan dongen,” kata akun @ahm**y*si*_o**ici**
“SEGERA TERBITKAN ATURAN KEBIRI KIMIA !!!! AGAR KIAI SEPERTI INI GA KEBIASAAN. TAKUT TERBIT, KARENA SEMUA USTAD UDAH SERING YA ????,’ tulis keresahan akun @sa**ka6*
“saya sarankan untuk pada pak polici untuk menyegel beliau dengan teknik segel 5 jari. ditakutkan kodam bijunya keluar,” kata netizen lain mengakhiri.
(Saepul/Aak)