BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gas air mata sering digunakan sebagai alat pengendali kerumunan, terutama dalam situasi demo atau pengamanan massa. Gas ini terdiri dari senyawa kimia yang dapat mengiritasi mata, kulit, dan sistem pernapasan.
Ketika dilepaskan, gas air mata dapat menyebabkan efek dalam waktu singkat, biasanya antara 15 hingga 30 menit setelah paparan. Namun, intensitas reaksi dapat bervariasi tergantung pada Jumlah gas yang dilepaskan, Lokasi paparan (ruang terbuka atau tertutup), Lamanya seseorang terpapar, dan Sensitivitas individu terhadap zat kimia
Meski efek akut biasanya berakhir dalam waktu singkat, dampak kesehatan jangka panjang bisa lebih serius, terutama jika gas terhirup dalam jumlah besar atau terjadi paparan berulang.
Jenis-Jenis Gas Air Mata dan Dampaknya
Gas air mata memiliki beberapa jenis, dengan CS (Chlorobenzylidene malononitrile) menjadi yang paling umum. Selain itu, ada juga CN (Chloroacetophenone), CR (Dibenzoxazepine), dan OC (Oleoresin Capsicum) yang memiliki tingkat iritasi berbeda.
Paparan gas air mata dapat menyebabkan berbagai reaksi, antara lain:
- Mata berair, sensasi terbakar, kemerahan, dan penglihatan kabur.
- Sesak napas, batuk, iritasi tenggorokan, hingga kesulitan bernapas.
- Sensasi terbakar, kemerahan, hingga reaksi alergi pada kulit.
- Jika tertelan, bisa menyebabkan mual, muntah, dan iritasi perut.
Pada kondisi tertentu, efek ini bisa lebih parah, terutama pada orang dengan gangguan pernapasan seperti asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).
Berapa Lama Efek Gas Air Mata Bertahan?
Lamanya efek gas air mata pada tubuh bergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat paparan dan kondisi lingkungan. Berikut perkiraan durasi efek berdasarkan organ yang terdampak:
- Mata: Iritasi biasanya mereda dalam 30 menit setelah paparan berakhir.
- Saluran Pernapasan: Sesak napas dan batuk bisa berlangsung hingga beberapa jam setelah paparan.
- Kulit: Iritasi ringan dapat hilang dalam waktu 1-2 jam, tetapi dalam kasus lebih parah bisa bertahan hingga beberapa hari.
Jika seseorang terpapar di ruangan tertutup, efeknya bisa lebih lama dan berisiko lebih tinggi menyebabkan komplikasi serius seperti glaukoma atau kegagalan pernapasan.
BACA JUGA:
Efek Jangka Panjang dari Gas Air Mata
Meskipun gas air mata umumnya menimbulkan efek jangka pendek, ada risiko dampak kesehatan jangka panjang, terutama jika paparan gas air mata terjadi secara berulang. Efek yang mungkin terjadi antara lain:
- Kebutaan atau gangguan penglihatan permanen akibat paparan zat kimia berulang kali.
- Asma atau penyakit paru-paru kronis akibat iritasi berulang pada saluran pernapasan.
- Kerusakan kulit permanen akibat reaksi alergi atau luka bakar dari tabung gas air mata yang panas.
- Gangguan psikologis, seperti kecemasan dan stres pasca-trauma (PTSD), terutama bagi individu yang mengalami kejadian traumatis akibat gas air mata.
(Kaje/Budis)