Batal Investasi Rp11 Triliun, LG Energy Solution Tinggalkan Indonesia, Ini Kata Pakar

LG Energy Solution
Ilustrasi. (Pinterest)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Keputusan LG Energy Solution Ltd, perusahaan baterai kendaraan asal Korea Selatan, untuk membatalkan rencana investasi senilai Rp11 triliun di Indonesia menjadi perhatian luas. Pembatalan ini dinilai berkaitan erat dengan dinamika perubahan industri baterai kendaraan secara global.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Rossanto Dwi Handoyo, SE, MSi, PhD, memberikan analisanya terkait fenomena tersebut. Menurutnya, walaupun Indonesia kaya akan bahan baku strategis, keputusan investor asing tidak hanya dipengaruhi faktor sumber daya, melainkan juga iklim investasi secara keseluruhan.

“Mereka melihat iklim investasi secara makro. Jika dirasa kurang mendukung, lebih baik mereka menarik diri,” ujar Prof. Rossanto, dikutip dari laman resmi UNAIR, Senin (28/4/2025).

Pengaruh Ketegangan Global

Prof. Rossanto mengungkapkan bahwa ketegangan perdagangan global turut memperburuk situasi. Ia menyoroti upaya Amerika Serikat untuk kembali menjadi basis produksi, bukan sekadar pasar konsumsi. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan tarif ekspor tinggi, hingga 47 persen, terhadap produk dari negara-negara seperti Indonesia.

“Akibatnya, produk kita menjadi kurang kompetitif di pasar Amerika. Ini bisa menjadi salah satu pertimbangan LG untuk mundur,” katanya.

Selain faktor global, Prof. Rossanto juga menyoroti masalah domestik seperti birokrasi yang berbelit, pungutan liar, dan lemahnya penegakan hukum yang masih membayangi dunia investasi di Indonesia.

Vietnam Jadi Pesaing Berat

Dalam perebutan investasi asing, Vietnam dinilai menjadi pesaing kuat Indonesia. Prof. Rossanto menyebut, Vietnam mampu menawarkan insentif menarik seperti tax holiday, yang lebih menggoda bagi para investor.

Selain itu, tantangan di bidang ketenagakerjaan juga turut memengaruhi. “Sebagian besar tenaga kerja kita belum terdidik dan kurang terampil di sektor industri berteknologi tinggi,” tambahnya.

Dengan kombinasi tekanan global dan tantangan domestik tersebut, Prof. Rossanto menilai hengkangnya LG Energy Solution menjadi peringatan serius bagi Indonesia untuk memperbaiki iklim investasi agar tetap menjadi magnet bagi industri masa depan.

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Buronan triliuner
Viral! Triliuner Buka Sayembara Rp10 Juta Demi Tangkap Pria Berinisial IDP
Bunda Iffet Meninggal
Fakta Mengejutkan di Balik Kepergian Bunda Iffet, Ibu Tercinta yang Membesarkan Slank!
Ferrari 458 Spider terbakar
Susah Payah Beli Ferrari 458 Spider, Cuma Hitungan Jam Sudah Terbakar!
preman pabrik BYD subang
Masihkah Preman Ormas Gentayangan di Proyek BYD Subang? Ini Jawaban Wakil Menteri
Festival Topeng Cirebon 2025
Festival Topeng Cirebon 2025 Tampilkan 6 Maestro dalam Puncak Perayaan Budaya
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Liverpool Juarai Liga Inggris Musim 2024-2025

4

David da Silva Curahkan Isi Hatinya dan Akui Ini Menjadi Musim Terberat Sepanjang Karirnya

5

Bandung Digital Academy: Smart City hingga AI dalam Jurnalistik
Headline
PEVS 2025
Harga Tiket dan Daftar Merek Mobil-Motor Ajang PEVS 2025, Mulai Besok!
Rieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpgRieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpg
Rieke Diah Pitaloka Bela Mbah Tupon, Lansia 68 Tahun Korban Sindikat Mafia Tanah
situs dampuawang indramayu
Situs Dampuawang Indramayu akan Diteliti Mendalam, Kemendikbud: Potensinya Sangat Besar!
Dugaan Kuat Adanya Praktik Pungli Retribusi Sampah di Pasar Gedebage
Dugaan Kuat Adanya Praktik Pungli Retribusi Sampah di Pasar Gedebage

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.