BANDUNG, TEROPONGEMDIA.ID — Uang dengan total Rp 356 miliar, berhasil disita dari lima rekening penampungan dana deposit judi online (judol), yang dikelola oleh warga Ciamis, berinisial TCA.
Saat ini, TCA telah diamankan oleh Polres Ciamis. Penangkapan terhadap TCA berawal dari temuan warga Ciamis menerima hasil deposit dari hasil judi online. Kemudian polisi pun lakukan pemeriksaan terhadap warga tersebut.
“Hasil pemeriksaan, warga itu diperintahkan oleh tersangka berinisial TCA untuk membuat rekening,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kamis (27/6/2024).
Polisi langsung lakukan pendalaman dan pengembangan. Alhasil, TCA berhasil ditangkap di sebuah hotel di Tasikmalaya kota dan dibawa ke Polres Ciamis pada 26 Juni 2024.
Polisi pun menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), untuk lakukan penelusuran aliran dana, guna mengetahui jaringan judi online ini.
Dari hasil penelusuran, diketahui TCA terafiliasi dengan sembilan situs judi online.
Barang bukti yang diamankan, HP, 216 buku tabungan, satu koper biru, dan sembilan situs terindikasi judi online
Terpisah, Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengatakan, tersangka TCA diduga tergabung dengan jaringan judi online dari Kamboja.
Hal itu dikuatkan dengan rencana TCA yang berniat melarikan diri ke Kamboja untuk menemui istri dan adiknya yang bekerja sebagai admin judi online di Kamboja.
“Keduanya (istri dan adik ipar TCA) di Kamboja sudah ditetapkan DPO (daftar pencarian orang) karena merupakan admin judi online,” kata dia.
Akmal menuturkan, pemeriksaan lanjutan terhadap TCA, terungkap jika lima rekening yang berhasil diamankan polisi terdiri dari tiga rekening milik TCA dan dua rekening milik istrinya.
BACA JUGA: Menanti Sanksi dari MKD Bagi Anggota DPR Pelaku Judi Online
Ia mengatakan, pihaknya sedang mendalami 216 rekening lainnya yang berhasil diungkap pascapenangkapan TCA.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih mendalami terkait jalur transaksi keuangan di lima rekening tersebut. Sementara situs-situs yang terindikasi judi online telah diajukan pemblokiran ke Kominfo melalui Bareskrim Mabes Polri.
Tersangka dijerat pasal 45 ayat 3, jo pasal 27 ayat 2 undang-undang nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik. Dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 10 miliar.
(Cesar/Dist)