Bahlil Rayu Investor Rusia Ngebor Sumur Tua Indonesia

Penulis: distopia

sumur tua indonesia
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (Golkarpedia)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, bakal mengundang investor asal Rusia untuk berinvestasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, khususnya dalam pengelolaan sejumlah sumur tua Indonesia.

Hal ini ia disampaikan usai dirinya mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam lawatan ke kota Saint Petersburg, Rusia untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa hari lalu.

Semula, Bahlil mengatakan bahwa Rusia terbuka untuk bekerja sama dengan Indonesia, terutama dalam pengembangan sumur-sumur tua maupun sumur baru di Indonesia.

Hal ini dilakukan guna membantu peningkatan produksi minyak siap jual atau lifting di dalam negeri.

“Rusia terbuka untuk bekerja sama dengan kita. Pada sektor pertama adalah pengembangan sumur-sumur tua, ataupun sumur-sumur baru yang ada di Indonesia. Karena harus kita akui bahwa Rusia adalah salah satu negara di dunia yang mempunyai pengalaman panjang di bidang perminyakan,” ungkap Bahlil dalam acara Jakarta Geopolitical Forum (JGF) ke-9, Selasa (24/6/2025).

Selain itu, Bahlil juga menyebut potensi kerja sama lain dengan Rusia, seperti rencana impor gas dan minyak dari Rusia. Bahkan dalam waktu dekat ini pihaknya akan bertemu dengan perwakilan BUMN Rusia untuk membicarakan potensi kerja sama tersebut.

“Penjajakan ini sudah kita lakukan, saya besok rapat dengan tim dari Rusia, dari pengusaha-pengusaha BUMN-nya Rusia yang akan datang ke Indonesia, mulai besok saya rapat maraton. Artinya potensi itu ada. Tapi dalam konteks saling menguntungkan,” ujarnya.

Baca Juga:

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

Di sisi lain, Bahlil memastikan bahwa kerja sama ini tetap sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif. Artinya, Indonesia terbuka untuk saling bekerja sama dengan siapa pun selama itu menguntungkan kedua belah pihak.

“Sekali lagi, Indonesia menganut asas politik bebas aktif, tapi juga dalam konteks ekonomi menganut asas ekonomi bebas aktif. Artinya, kita tidak terikat pada satu negara manapun, selama itu menguntungkan dan sama-sama menguntungkan. Termasuk di sektor oil and gas,” kata dia.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bakso Atomic
Kreatif dan Berani, Mahasiswa UAD Tawarkan Bakso Unik Berbasis Ilmu Fisika
Subaru mobil baru
Subaru Siap Luncurkan Mobil Baru di GIIAS 2025, Perdana SUV Hybrid?
Ganja di Aceh
Polisi Ungkap Ladang Ganja Seluas 25 Hektare di Aceh
BMW R1300R
BMW Rilis R1300R Roadster 2025, Adopsi Teknologi Suspensi Tercanggih!
IMG_20250624_131858
Borneo FC Resmi Datangkam Gelandang Asal Kolombia 
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

3

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

4

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

5

Dorong Dunia Usaha Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Inclusive Job Center kepada 30 Perusahaan di Bandung Raya
Headline
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini
Oklahoma City Thunder
Oklahoma City Thunder Raih Gelar Juara NBA 2025 Usai Kalahkan Indiana Pacers

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.