BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam rangkaian sakral sebelum akad nikah Luna Maya dan Maxime Bouttier yang berlangsung pada Rabu (7/5/2025), satu momen menarik mencuri perhatian publik. Artis sekaligus desainer fesyen berkelanjutan, Asri Welas, secara khusus membuatkan kain batik untuk prosesi melukat pasangan ini.
Melukat sendiri merupakan tradisi spiritual dari masyarakat Hindu Bali, berupa prosesi pembersihan jiwa dan pikiran manusia secara batiniah.
Dalam momen yang penuh ketenangan dan makna ini, Luna dan Maxime mengenakan kain batik berwarna cokelat pupus rancangan label fesyen Denyut Semesta milik Asri Welas.
Bukan sembarang batik, kain yang dikenakan keduanya dirancang dengan pendekatan personal dan penuh filosofi.
“Motif-motif ini penuh makna, kelanggengan, rezeki limpah ruah, keturunan baik, welas asih, sabar, dan kreativitas,” ujar Asri dalam unggahan video di Instagram-nya.
Yang membuat kain ini semakin istimewa, Asri memadukan nilai budaya dengan kisah personal masing-masing.
Untuk Luna Maya, batik dirancang dengan gambar lukisan buatan sang ayah, yang dipadukan dengan motif klasik sido mukti dan sido luhur, dua simbol kebahagiaan, kesuksesan, dan kehidupan yang mapan dalam filosofi batik Jawa.
Baca Juga:
Luna Maya Sujud di Kaki Ibunda, Minta Restu dengan Maxime Bouttier
Deretan Artis yang Pilih Pernikahan di Bali Selain Luna Maya dengan Maxime Bouttier
Kenangan untuk Mazime dan Luna Maya
Sementara itu, untuk Maxime Bouttier, Asri menyematkan kenangan masa kecil yang mengharukan. Ia membatik foto Maxime kecil bersama ibunya tercinta sebagai elemen utama, tetap dipadukan dengan motif sido mukti dan sido luhur.
Sebuah detail yang bukan hanya memperkuat nilai emosional, tetapi juga menjadikan batik ini sebagai bentuk narasi visual perjalanan hidup.
Kain batik spesial ini bukan cuma menyentuh secara emosional, tetapi juga menyuarakan semangat cinta terhadap bumi.
Sejalan dengan filosofi Denyut Semesta yang mengusung konsep sustainable fashion, batik tersebut dibuat dari kain daur ulang dan pewarna alam.
“Batik ini dibuat dengan kain daur ulang dan pewarna alam,” ungkap Asri, menegaskan bahwa keindahan batik bisa tetap selaras dengan kepedulian lingkungan.
Di tengah hiruk-pikuk dunia selebritas, sentuhan batik personal ini menghadirkan kehangatan budaya dan kesadaran ekologis dalam satu tarikan napas.
Bagi Asri Welas, kain bukan hanya busana, tapi juga doa. Maka tak lupa, ia menyisipkan harapan terbaik untuk perjalanan rumah tangga pasangan yang tengah disorot banyak orang ini.
(Hafidah Rismayanti/Usk)