Asmindo: Kebijakan Tarif Resiprokal AS Berpotensi Sebabkan PHK di Industri Mebel Indonesia

Penulis: usamah

Asmindo: Kebijakan Tarif Resiprokal AS Berpotensi PHK di Industri Mebel Indonesia
Ilustrasi-PEngrajin Mebel Indonesia (forestsnews)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tarif resiprokal AS berdampak pada penurunan daya saing produk mebel Indonesia di pasar AS, sehingga dikhawatirkan akan terjadi pengurangan tenaga kerja.

Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi pengusaha mebel Indonesia (Asmindo) mencatat pengenaan tarif impor yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpotensi menciptakan pengurangan tenaga kerja pada industri di Indonesia.

Ketua Umum DPP Asmindo, Dedy Rochimat, mengatakan penetapan kebijakan tersebut berdampak langsung kepada penurunan daya saing produk mebel Indonesia di pasar Amerika Serikat.

BACA JUGA:

GAPMMI Sebut Tarif Resiprokal AS Berpotensi Naikkan Biaya Produksi

Airlangga Sebut Pemerintah Tidak Ambil Langkah Balasan Hadapi Kebijakan Tarif Resiprokal AS

Dedy mengatakan kondisi tersebut terjadi karena 54% dari total pendapatan industri mebel Indonesia yang mencapai US$ 1,3 miliar diekspor ke Amerika Serikat. Untuk itu, Ia meminta agar pemerintah mengambil beberapa langkah strategis dalam menyikapi potensi terjadinya pengurangan tenaga kerja pada industri mebel di Indonesia.

Dia menyarankan pemerintah untuk segera membuat kebijakan pengembangan produk dan industri dalam negeri seperti furniture dan kerajinan.

“Perlu segera dibuat dan ditindaklanjuti secara ketat untuk penggunaan produk dalam negeri,” ujarnya.

Selain itu, Deddy berharap pemerintah mengatur agar pasar dalam negeri harus dimanfaatkan oleh para produsen produk lokal untuk memasarkan produknya.

Menurut dia, pemerintah perlu mengutamakan produk lokal untuk kebutuhan instansi dan belanja masyarakat sehingga industri mebel yang padat karya tetap berjalan.

Caranya yaitu dengan mempertimbangkan ulang impor produk-produk murah yang dapat diproduksi di dalam negeri. Dedy mengatakan, pemerintah perlu memberikan insentif bagi industri kecil menegah (IKM) agar mampu bertahan ditengah gejolak ekonomi global.

Selain itu, pendampingan dan penguatan kapasitas IKM perlu terus dilakukan secara intensif dan berkelanjutan oleh Pemerintah bekerja sama dengan Asosiasi Industri terkait.

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Christin Novalia Simanjuntak
Christin Bersama Pansus VI DPRD Jabar Rapat Konsultasi di Ditjen Dukcapil Kemendagri
Chelsea
Drama Extra Time, Chelsea Hajar Benfica 4-1 dan Lolos ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025
Christin Novalia Simanjuntak
Christin Novalia Simanjuntak Hadiri Acara Haul Bung Karno
Inggris U-21
Tundukkan Jerman 3-2, Inggris U-21 Juarai Euro U-21 2025 Lewat Extra Time
Pemkot Bandung Tunjukkan Komitmennya untuk Jadikan Kota Bandung Ramah Anak dan Inklusif
Pemkot Bandung Tunjukkan Komitmennya untuk Jadikan Kota Bandung Ramah Anak dan Inklusif
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Byon Combat Showbiz Vol.5 Selain Yalla Shoot

2

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

3

Pemerintah Cairkan Bansos Beras 20 Kg Mulai Awal Juli 2025

4

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

5

47 PLTS Diresmikan Presiden, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih
Headline
Byon Combat
Hasil Byon Combat Showbiz 5: KKAjhe Dipaksa Tunduk, Aziz Calim Menang Mutlak
korupsi proyek jalan sumut
Soal Korupsi Proyek Jalan Sumut, KPK Buka Peluang Periksa Bobby Nasution
Disnaker Kota Bandung Akui 240 Penyandang Disabilitas Sudah Bekerja di 64 Perusahaan
Disnaker Kota Bandung Akui 240 Penyandang Disabilitas Sudah Bekerja di 64 Perusahaan
Gempa Magnitudo 2,7 Guncang Cimahi Jawa Barat
Gempa Magnitudo 2,7 Guncang Wilayah Cimahi Jawa Barat

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.