BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bupati Bogor, Rudy Susmanto, kembali menunjukkan komitmennya terhadap transparansi dan tata kelola desa yang modern. Dalam pernyataannya di Cibinong, Jawa Barat, Rabu (30/7/2025), Rudy menyambut baik peluncuran aplikasi Real-Time Monitoring Village Management Funding atau yang dikenal sebagai ‘Jaga Desa’, yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Rudy mengapresiasi peluncuran aplikasi tersebut yang berlangsung di Desa Sukasari, Kabupaten Subang, pada Selasa (29/7/2025) malam. Menurutnya, digitalisasi dalam pengelolaan dana desa adalah sebuah langkah penting dan mendesak, khususnya di era sekarang yang menuntut kecepatan, efisiensi, dan transparansi.
“Saya sampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas peluncuran aplikasi Jaga Desa. Aplikasi ini menjadi langkah maju untuk memastikan pengelolaan dana desa dilakukan secara transparan, akuntabel, dan dapat dipantau secara real-time oleh berbagai pihak,” ujar Rudy.
Tidak hanya berhenti di dukungan verbal, Rudy juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor siap menjadi bagian dari sistem pengawasan terpadu berbasis digital yang dikembangkan melalui platform Jaga Desa. Menurutnya, ini adalah bentuk nyata dari reformasi birokrasi di tingkat desa.
“Ini bukan sekadar formalitas, tapi bukti komitmen kami menghadirkan pemerintahan desa yang berpihak pada kepentingan masyarakat,” tambah Rudy.
Baca Juga:
Obat Tak Ditanggung BPJS, Agung Yansusan Desak Pemda Beri Subsidi
Traffic light Bikin Macet, DPRD Desak Evaluasi Sistem Lalu Lintas Bandung dan Dorong Teknologi AI
Aplikasi Jaga Desa
Dalam kesempatan yang sama, Rudy menandatangani naskah kerja sama dan komitmen bersama, yang menjadi simbol nyata bahwa pengawasan dana desa tak lagi dilakukan secara konvensional, melainkan sudah masuk ke era digitalisasi.
Aplikasi Jaga Desa sendiri dirancang untuk memudahkan pemantauan penggunaan dana desa secara real-time, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Dengan sistem pelaporan berbasis data digital, aplikasi ini diharapkan mampu mencegah penyimpangan dan penyalahgunaan anggaran.
Lebih jauh, peluncuran aplikasi ini menjadi bukti kolaborasi antar-daerah yang solid di Jawa Barat. Acara tersebut turut dihadiri oleh kepala daerah dari berbagai kabupaten/kota, perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Kejaksaan Negeri, dan sejumlah instansi terkait lainnya.
Inisiatif digital ini mencerminkan semangat lintas sektor dalam memperkuat pengawasan dan transparansi keuangan desa berbasis teknologi informasi.
Menurut Rudy, sistem digital seperti ini sudah bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Dengan keterlibatan langsung masyarakat, harapannya pemerintah desa akan makin terbuka, terukur, dan bebas dari praktik tak bertanggung jawab.
Langkah ini juga menjadi simbol bahwa masa depan pemerintahan desa di Jawa Barat tidak lagi bergantung pada sistem manual yang rawan celah, tapi beralih ke platform modern yang bisa dipantau siapa saja, kapan saja.
Dengan aplikasi Jaga Desa, Rudy berharap masyarakat tak hanya menjadi penonton, tapi juga pengawas aktif dalam pembangunan desanya sendiri.
(Hafidah Rismayanti/Aak)