BANDUNG,TM.ID: Ratusan WNI tampak berbondong-bondong menuju satu-satunya TPS bagi WNI yang tinggal di Ibukota Islamabad. Serta, Provinsi Punjab, Balochistan, dan Khyber Pakhtunkhwa yang merupakan provinsi paling rawan kekerasan selama Pemilu Pakistan, Kamis (8/2/2024).
Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Islamabad menggelar pemungutan suara di KBRI Islamabad, Pakistan, Sabtu (10/02/2024). Lebih dari 800 WNI masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) PPLN Islamabad.
Perjalanan Kaesih cukup panjang karena beberapa gerbang menuju Diplomatic Enclave (zona aman), ditutup sehingga bis harus berputar arah beberapa kali. Banyak WNI yang berangkat lebih awal, mengantisipasi keamanan pasca Pemilu Pakistan, terlebih KBRI Islamabad berlokasi di Zona Merah.
BACA JUGA: PPLN Kuwait City Gelar Pencoblosan awal dengan Cara Unik
“Saya lebih banyak stand by di luar lokasi pencoblosan untuk membantu WNI bernegosiasi dengan aparat keamanan Pakistan. Beberapa WNI tidak mengantongi izin masuk Diplomatic Enclave,” kata Kol. Budi Wirman, Atase Pertahanan KBRI Islamabad seperti teropongmedia kutip dari RRI, Minggu (22/2/2023).
KBRI Islamabad juga kedatangan para wartawan setempat dan pengamat dari Think Tank atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pakistan. Sementara, usai melaksanakan hak pilih, para pemilih mendapat voucher jajanan Nusantara sebesar Rs. 1000 atau sekitar Rp60 ribu.
Pada kesempatan ini, KBRI Islamabad memanfaatkan pula untuk membuka layanan kekonsuleran. Setidaknya, terdapat 28 WNI yang mengajukan pembuatan paspor dan mereka berdomisili jauh dari Islamabad.
Pemungutan suara di KBRI Islamabad ditutup sekitar jam 18.00 waktu setempat. Kotak suara disegel dan disimpan di titik paling steril dan aman di KBRI Islamabad.
Dan akan dibuka kembali saat penghitungan suara. Yakni pada 14 Februari mendatang, bertepatan dengan Pemilu di Tanah Air.
(Usk)