BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kabar mengenai program Barak Militer bagi pelajar di Jawa Barat yang sempat memicu perbincangan panas di media sosial, dan disebut-sebut telah diberhentikan, kini telah diluruskan.
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Jawa Barat melalui anggota Komisi V, Siti Muntamah, menegaskan bahwa informasi tersebut keliru.
Menurut Siti, program ini tidak dihentikan, melainkan ditinjau kembali atau dialihkan untuk menciptakan perubahan yang lebih masif, berbasis kesetaraan, dan keadilan dalam pendidikan.
“Sehingga kami dari DPRD menghimbau supaya terjadi perubahan yang masif, panjang, dan berbasis kesetaraan serta keadilan,” tegas Siti Muntamah saat dikonfirmasi Teropongmedia.id pada Kamis (10/7/2025).
Program Barak Militer yang sempat menuai pro dan kontra ini sejatinya memiliki tujuan positif. Yakni untuk membangun karakter dan kedisiplinan para siswa. Namun, Siti Muntamah menegaskan pentingnya agar program tersebut tetap relevan dengan kebutuhan dan kondisi pelajar masa kini.
Siti menyampaikan bahwa pelaksanaan program sebaiknya dilakukan di lingkungan sekolah agar seluruh pelajar bisa mendapatkan manfaatnya tanpa harus meninggalkan aktivitas belajar utama.
Kolaborasi dengan TNI tetap akan dipertahankan untuk memastikan kualitas pendidikan karakter tetap terjaga.
“Sepakat pendidikan kedisiplinan diberikan kepada seluruh anak-anak,” tambahnya.
Dengan begitu, nilai-nilai disiplin bisa diinternalisasi dengan pendekatan yang lebih merata dan inklusif.
Baca Juga:
Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer
Pendaftaran Program Barak Militer Dedi Mulyadi di Depok Resmi Dibuka
Pemerataan Manfaat Demi Keadilan Pelajar Jawa Barat
Langkah pengalihan ini diharapkan mampu menciptakan pemerataan kesempatan dan manfaat bagi semua pelajar di Jawa Barat. Tanpa perlu beban tambahan, para siswa tetap bisa mendapatkan pembinaan karakter secara menyeluruh dan setara.
Komitmen DPRD ini sejalan dengan semangat pendidikan karakter yang terus digaungkan oleh pemerintah. Kolaborasi dengan TNI akan dikemas sedemikian rupa agar tetap seru, relevan, dan mampu membangun semangat disiplin, cinta tanah air, serta rasa tanggung jawab di kalangan generasi muda.
Dengan wajah baru yang lebih inklusif, program ini diyakini bisa menjangkau seluruh pelosok Jawa Barat. Setiap siswa bisa merasakan manfaat tanpa harus jauh dari keluarga dan lingkungan sekolah.
“Sehingga kami dari DPRD menghimbau supaya terjadi perubahan yang masif, panjang, dan berbasis kesetaraan serta keadilan,” tegas Siti kembali.
(Hafidah Rismayanti/Budis)