BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster tak memungkiri bahwa Persib Bandung lebih berhak mendapatkan kemenangan ketimbang timnya.
Ia menilai kekalahan tersebut sebenarnya bisa dihindari, apabila Persebaya tampil dengan skuat penuh dan tanpa adanya kartu kuning kedua yang didapat Andre Oktaviansyah.
Menurut Paul, Persebaya memang terpaksa mengubah rencana timnya karena ada banyak pemain yang absen seperti Bruno Moreira, Ripal Wahyudi, dan M. Hidayat. Rencana itu tak sepenuhnya berjalan lancar, meski mampu mengimbangi permainan dari Persib.
“Sebelum kita memulai pertandingan ini sebenarnya kita ada mengubah taktik untuk menghadapi pertandingan ini. Karena kita kehilangan banyak pemain. Tapi tetap pemain yang masuk adalah pemain yang sudah melakukan yang terbaik,” buka Paul kepada awak media dalam sesi jumpa pers usai laga.
Pada babak pertama, para pemain Persebaya terlihat cukup kelelahan yang berdampak terhadap penurunan konsentrasi.
Hal itu berhasil dimanfaatkan Persib lewat striker andalannya, David da Silva dengan mencetak gol usai menerima umpan dari Ciro Alves.
BACA JUGA: Ini Sejumlah Legenda Timnas Indonesia yang Hadir pada HUT ke-94 PSSI
“Babak pertama kita main bagus selama 42 menit. Menit 42 kehilangan sedikit konsentrasi dan awareness, kualitas ciro dan David yang cepat,” terang Paul.
Pada babak kedua, Paul menyayangkan atas pelanggaran yang dilakukan Andre hingga membuat timnya bermain dengan 10 pemain. Hal itu membuat para pemain Persebaya sedikit panik, meski mampu mencetak gol penyama kedudukan lewat sepakan bebas indah dari Dusan Stevanovic.
“Setelah itu kita bermain dengan 10 pemain dan itu membuat kita sulit, kita panik. Hingga akhirnya bisa menyamakan kedudukan 1 – 1,” ujar kata pelatih asal Irlandia Utara itu.
Untuk gol kedua, ia juga kecewa karena seharusnya upaya David bisa dijegal karena mendapatkan pengawalan ekstra dari Yan Victor.
Namun tetap saja, David tak bisa dibendung oleh satu pemainnya saja hingga berhasil menanduk bola umpan kiriman Febri Hariyadi dan mengubah kedudukan.
“Gol kedua tidak cukup bagus. Di babak kedua cukup kecewa dengan golnya David seperti yang terjadi itu mengecewakan, tapi David bisa mencetak gol,” tambah Paul.
Termasuk gol ketiga dari David, Paul merasa hal tersebut hadir setelah para pemain bertahan kembali melakukan kesalahan. Padahal menurut pengamatannya, hal itu bisa saja teratasi apabila para pemain bertahan lebih berkonsentrasi.
“Di babak kedua ada kesalahan juga gol ketiga bisa terjadi, lagi-lagi itu sepak bola,” kata Paul.
Eks pelatih Bhayangkara FC itu menilai, sebenarnya Persebaya bisa saja meraih kemenangan atas Persib, asalkan tampil dengan skuat penuh di laga ersebut.
Namun, kata dia, sepakbola selalu menghadirkan banyak hal yang tak terduga dan Persebaya langsung mengalihkan fokus ke sisa laga selanjutnya agar terhindar dari degradasi.
“Kita fokus untuk dua pertandingan terakhir dan kita persiapkan untuk musim berikutnya. Karena sekelas tim Persebaya tidak boleh turun kasta ke Liga 2, kita harus berubah.” tutup Paul.
(RF/Dist)