JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ahli Digital Forensik, Josua Sinambela meragukan analisis Rismon Sianipar, terkait dengan dugaan ijazah palsu Jokowi.
Ia menilai, klaim Rismon dkk yang menuding skripsi dan Ijazah mantan Gubernur DKI Jakarta itu palsu, berdasarkan analisis kesimpulan prematur tanpa metodologi ilmiah yang proper.
Josua mengklaim, dirinya sempat menghubungi Rismon berkenaan hal itu. Namun, Rismon tak hadir.
“Saya sudah menghubungi dia langsung, mengundang berdiskusi terbuka supaya semua fakta terungkap,” ujar Josua dalam diskusi bertajuk #DFTALK: Pakar-pakaran Vs Ahli Digital Forensik yang disiarkan di akun YouTube DFTALK, dikutip Minggu (01/06/2025).
Josua menambahkan, ia telah berupaya mengajak Rismon bersisik sejak Maret lalu melalui Focus Group Discussion (FGD). Sebab, ia merasa mengetahui terkait skripsi dan Ijazah Jokowi itu.
“Tujuan saya sebenarnya, ingin meluruskan. Bukan ingin belajar dengan dia. Kenapa? Karena di artikel yang saya tulis dengan judul ‘Benarkah Ijazah Jokowi Palsu?’ Di sana saya sebenarnya telah menertawakan analisis prematurnya dia,” bebernya.
Menurutnya, dokumen ijazah Jokowi yang dikritisi oleh Rismon memiliki kesesuaian dengan skripsi mahasiswa UGM lain angkatan 1985, Fakultas Kehutanan.
BACA JUGA:
Rismon soal Penyelidikan Isu Ijazah Palsu Jokowi: Pembanding Bukan 1 Sisi Saja!
Bareskrim Sudah Nyatakan, TPAU Masih buat Perhitungan soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi!
Hal itu ia peroleh dari hasil pengecekan langsung terhadap skripsi Jokowi dan rekan seangkatannya yang diperoleh dari perpustakaan UGM.
“Kalau pakai logika Rismon, berarti skripsi mahasiswa lain juga palsu dong? Padahal faktanya, dulu tanda tangan tidak menjadi syarat yudisium, dan banyak mahasiswa hanya mencetak skripsi formal untuk keperluan wisuda, bukan sebagai bukti utama kelulusan,” jelasnya.
(Saepul)