Pastikan Tayangan Beretika, Konten Platform OTT Bakal di Sensor

Konten Platform OTT
Pemerintah akan mengambil langkah penting untuk menyensor konten di Platform Over-The-Top (OTT). (Foto: SetyoBudianto)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Pemerintah akan mengambil langkah penting untuk menyensor konten di Platform Over-The-Top (OTT).

OTT adalah layanan media yang ditawarkan langsung kepada penonton melalui Internet. OTT meliputi platform layanan TV berbayar, siaran televisi, dan televisi satelit.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong di Kalimantan Utara, Minggu (20/8/2023).

Menurut ia, langkah itu diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa masyarakat tidak terpapar pada materi yang di luar batas etika.

“Ini harus didiskusikan betul-betul supaya tidak muncul pertanyaan, mengapa film-film yang tayang di TV Indonesia disensor? Orang merokok saja di-blur (gambar dibuat buram), sementara film di OTT bebas saja. Ini kan tidak fair (adil). Mungkin gara-gara itu orang berpikir daripada nonton di TV kita yang banyak sensor, lebih bagus nonton di sana (OTT). Akhirnya lebih banyak orang terpapar hal-hal yang melanggar etika,” ucap Usman.

Rencana Langkah-Langkah Penyensoran Konten di OTT

Usman juga menyoroti pentingnya diskusi antara pemangku kepentingan terkait rencana penyensoran konten di platform OTT. Pemerintah berencana untuk mengumpulkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Lembaga Sensor Film (LSF), pemain OTT, dan lembaga yang bekerjasama dengan OTT, untuk merumuskan langkah-langkah yang efektif.

“Oleh karena itu kita harus diskusikan betul-betul siapa yang bertanggung jawab menyensor film-film yang ada di OTT. Bisa saja ada sistem atau mekanisme self sensorship, misal, tapi, apakah itu efektif? Atau bisa saja disensor oleh yang kerja sama dengan OTT tersebut,” kata Usman.

Terkait dengan kewenangan penyensoran, Usman Kansong menjelaskan bahwa LSF memiliki peran penting dalam melakukan sensor terhadap konten-konten tertentu. Namun, karena objek konten ada di OTT, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga memiliki wewenang untuk melakukan sensor. Tapi, usulan untuk take down atau menurunkan konten yang dianggap melanggar atau tidak sesuai menjadi tanggung jawab Kemenkominfo.

Penyensoran oleh Mitra dan Lokalisasi Konten

Dalam konteks ini, Usman Kansong memberikan contoh tentang bagaimana mitra yang bekerjasama dengan OTT, seperti film-film yang ditayangkan di layanan TV berbayar, juga melakukan penyensoran terhadap konten sebelum tayang.

Proses ini sejalan dengan pemberian sulih teks di film-film tersebut, sehingga dapat menjaga kesesuaian dan ketepatan konten yang disajikan kepada penonton.

Usman Kansong menyebutkan bahwa dalam waktu dekat, Kemenkominfo akan mengadakan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendiskusikan secara mendalam tentang langkah-langkah penyensoran konten di platform OTT. Meskipun tanggal pasti pembahasan belum diungkapkan, ia menegaskan bahwa diskusi ini akan segera dilaksanakan.

Menyikapi Peraturan dan Mekanisme Sensor

Indonesia memiliki peraturan yang mengatur berbagai aspek, termasuk tentang pornografi. Oleh karena itu, pemerintah perlu menjalankan mekanisme sensor yang efektif dan sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika masyarakat. Usman Kansong menggarisbawahi pentingnya membahas siapa yang akan bertanggung jawab dalam melakukan penyensoran film-film di platform OTT.

Ia mempertanyakan apakah ada opsi untuk menerapkan mekanisme self-censorship atau bahkan menghadirkan sistem lokalisasi, di mana batasan usia atau jam tayang akan ditetapkan.

Hal ini dianggapnya sebagai langkah yang perlu diambil untuk menjaga kualitas konten yang diakses oleh masyarakat.

“Itu mekanisme yang harus kita lakukan,” pungkas Usman.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Paula Verhoeven
Paula Verhoeven Ajak Kiano Bermain di Playground
Rieke Diah Pitaloka
Rieke Diah Pitaloka Desak KPPU Rilis Data Impor Gula 10 Tahun Terakhir
Metode belajar matematika anak paud
Seperti Apa Metode Belajar Matematika untuk Anak PAUD?
Eks Asisten Paula
Eks Asisten Bongkar Tabiat Paula Verhoeven Soal Bon Belanja
Direktur Utama (Dirut) PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Mobil Maung Pindad
5.000 Unit Mobil Maung Ditarget Rampung Akhir Tahun Ini
Berita Lainnya

1

Cek Fakta : Kloning Babi dan Sapi di China?

2

Sampah Makanan Bergizi Gratis akan Diolah jadi Pupuk

3

Bikin Macet, Paku Bumi Jatuh di Jalan Buah Batu - Soekarno Hatta Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

CSIIS Ungkap Tom Lembong Penghancur Industri Gula Nasional
Headline
AMSI Jabar Pelatihan Cek Fakta 1
Amsi Jabar Gelar Pelatihan Cek Fakta, Hindari Menguatnya Mis-informasi Jelang Pilkada
Jorge Martin Kuasai Sirkuit Phillip Island
Jadi yang Tercepat di Sirkuit Sepang, Jorge Martin OTW Juara MotoGP 2024
timnas Indonesia
27 Pemain Timnas Indonesia Dipanggil Jelang Laga Versus Jepang dan Arab Saudi, 2 Pemain Absen
Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat
BMKG Sebut Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat