Cara Mengatasi Duck Syndrome, Harus Tahu!

duck syndrome-2
(Freepik)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Duck syndrome adalah kondisi di mana seseorang tampak tenang dan bahagia di luar, tetapi sebenarnya ada kepanikan dan masalah dalam diri mereka karena tekanan lingkungan.

Fenomena ini disebut duck syndrome atau karena penderita mirip dengan bebek yang berenang. Bebek tampak tenang di permukaan air, namun kakinya bekerja keras di bawah air untuk tetap mengapung.

Banyak orang yang tidak menyadari jika terkena sindrom ini. Mungkin kamu sendiri juga tidak menyadari jika mengalaminya.

Tanda-tanda yang jelas adalah penderita mengalami stres yang luar biasa tetapi berusaha memasang wajah tersenyum. Selain itu, mereka juga terlihat gelisah, biasanya punya kebiasaan menggigit kuku.

Self Love

Self love adalah kemampuan untuk menerima diri apa adanya. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan tidak memforsir diri dalam menghadapi masalah.

Belajar mengukur kemampuan diri dan bekerja sesuai kapasitas adalah langkah penting.

Jangan lupa memuji diri sendiri saat berhasil menyelesaikan sesuatu dengan baik. Memberikan pujian pada diri sendiri dapat meningkatkan suasana hati dan rasa percaya diri.

Curhat dengan Orang Terdekat

Saat menghadapi masalah, tidak ada salahnya berbagi dengan teman atau orang yang dipercaya. Berbagi masalah dapat membuat beban terasa lebih ringan dan memberikan wawasan baru untuk mencari solusi.

Melepaskan ketegangan dengan berbagi masalah dapat membantu mengatasi duck syndrome.

Melakukan Relaksasi

Jika merasa lelah dan banyak pikiran, relaksasi adalah cara yang tepat untuk mengatasi stres. Relaksasi adalah metode efektif untuk menjaga kesehatan mental.

Meluangkan waktu untuk meditasi, yoga, menjalankan hobi, mengatur pernapasan, atau mendengarkan musik favorit bisa membantu mengurangi stres.

Menjalankan Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental dan mengurangi risiko duck syndrome. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, berolahraga teratur, cukup istirahat, mengelola stres, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol adalah langkah-langkah penting yang dapat diambil.

BACA JUGA: Perbedaan Sindrom Stockholm dan Trauma Bonding

Minta Bantuan Profesional

Jika cara-cara di atas tidak berhasil mengatasi, saatnya meminta bantuan profesional. Konsultasi dengan psikolog, psikiater, atau terapis bisa memberikan arahan dan bantuan yang diperlukan. Mereka mungkin akan merekomendasikan pengobatan tertentu untuk membantu pemulihan. Ikuti arahan profesional untuk mengatasi sindrom ini.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hakim vonis bebas Ronald Tannur, Komisi III DPR
Vonis Bebas Ronald Tannur, Komisi III DPR: Hakim Ada Indikasi Permainan!
Fantastic Four First Steps
Marvel Umumkan Film Baru "Fantastic Four: First Steps"
Barong Rangda
Mengenal Seni Pertunjukan Tradisional Barong dan Rangda Bali
Klaim Ulang Akun KIP
Proses Klaim Ulang Akun KIP K Berlangsung Mulai Hari Ini!
PKS minta diajak ke pemerintahan
Begini Respon Sufmi Dasco Soal Keinginan PKS
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

TUK LSP, ATAKI Malut dan LSP K3 Gelar Asesmen Tenaga Kerja K3 Konstruksi

4

Streaming Indonesia U19 vs Malaysia U19 Semifinal Piala AFF U19 2024 Selain Yalla Shoot

5

Tottenham Hotspur Rekrut Pemain Muda Korea Selatan, Yang Min-Hyuk
Headline
Timnas Indonesia U-19 Dapat Dukungan Dari Marc Klok
Final Piala AFF U-19: Timnas Indonesia U-19 Dapat Dukungan Dari Marc Klok
dana kampanye Kamala Harris
Terus Ungguli Trump, Dana Kampanye Kamala Harris Tembus Rp3,2 Triliun!
Jokowi Gelar Sejumlah Rapat dengan Forkopimda
Bekantor di IKN, Jokowi Gelar Sejumlah Rapat dengan Forkopimda
Gibran Bahlil Lahadalia
Gibran Datangi Kantor Menteri Bahlil Lahadalia, Ngapain ?