BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Tahir menjadi sorotan sebagai pejabat terkaya versi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2023.
Dalam laporan terbaru, harta kekayaannya mencapai Rp 9,3 triliun, menjadikannya pejabat dengan harta terbesar pada periode tersebut.
LHKPN Terkaya dengan Koleksi Kendaraan Mewah
Perbandingan dengan tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan harta kekayaan Tahir yang saat ini dinobatkan terkaya. dari sederet rinciannya, diantaranya nilai didominasi oleh mobil-mobil mewah. Isi Garasi Tahir yang mewah mencerminkan kekayaannya, dengan mobil seperti Mercedes-Benz, Bentley, dan Rolls-Royce.
BACA JUGA: 6 Menteri dan Tiga Wamen Belum Lapor LHKPN Periode 2023, Ini Nama-namanya
Tertaksir, jumlah kendaraan yang dimiliknya mencapai 3.905.400.000 (Rp 13,9 miliaran). Terdapat tujuh unit mobil mewah yang menjadi isi garasi Tahir. Adapun nilai rinciannya, sebagaimana berikut:
- Mercedes-Benz E320 Tahun 1996 senilai Rp 332.900.0000
- Mercedes-Benz S 500 tahun 2000 senilai Rp 1.900.000.000
- Toyota Alphard tahun 2004 senilai Rp 725 juta
- Mercedes Benz S 500 tahun 2006 senilai Rp 2.100.0000.000
- Bentley tahun 2010 senilai Rp 5.322.200.000
- Rolls Royce Ghost tahun 2010 senilai Rp 2.549.300.000
- Mercedes-Benz E250 A/T tahun 2018 senilai Rp 976 juta
5 Peringkat Pejabat Terkaya
Selain Tahir, ada empat pejabat lainnya yang juga masuk dalam daftar terkaya versi LHKPN. Data terbaru per 9 April 2024 menunjukkan Sandiaga Salahuddin Uno, Sakti Wahyu Trenggono, Erick Thohir, dan Prabowo Subianto. Status LHKPN masing-masing pejabat menjadi perhatian, menandakan transparansi dan akuntabilitas dalam penyampaian harta kekayaan.
Berikut lima Pejabat Terkaya dengan LHKPN-nya:
- Tahir – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden: Rp 9.345.716.818.693
- Sandiaga Salahuddin Uno: Rp 7.977.146.639.632
- Sakti Wahyu Trenggono: Menteri Kelautan dan Perikanan: Rp 2.665.900.513.951
- Erick Thohir – Menteri BUMN: Rp 2.313.421.974.354
- Prabowo Subianto – Menteri Pertahanan: Rp 2.042.682.732.691 (Status LHKPN
(Saepul/Aak)