JAKARTA,TM.ID: Sejumlah kerusakan terjadi akibat gempa sigi, gempa magnitudo (M)5,3 terjadi pada Minggu malam (6/8/2023), pukul 20.00 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. mengatakan, Laporan sementara menyebutkan gempa berdampak pada sejumlah desa di dua kecamatan, yaitu Desa Kamarora dan Sopu di Kecamatan Nokilalaki dan Desa Lemban Tongoa di Palolo.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi mencatat 102 KK mengungsi. Pengungsian berada di lapangan sepak bola Desa Lemban Tongoa serta sekitar rumah-rumah warga,” ungkap Abdul dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/8/2023).
BACA JUGA: Peluang El Nino Juni Ini Capai 80 Persen, BMKG Sampaikan 3 Rekomendasi Penting
Lebih labjut Abdul menambahkan, Petugas BPBD masih melakukan pendataan dampak kerusakan, di antaranya rumah rusak ringan 91 unit dan rusak berat 11.
Kondisi fasilitas umum
“fasilitas umum, kerusakan pada bangunan gereja 2 unit, fasilitas Pendidikan 2 dan terputusnya infrastruktur jalan trans Tongoa – Lemban Tongoa, tepatnya km 4 Gunung Pasir,” jelas Abdul.
Kondisi ini menyebabkan Desa Lemban Tongoa terisolir, ditambah dengan kondisi jaringan listrik di wilayah terdampak tersebut diberitakan padam.
Gempa M5,3 yang berpusat di darat 47 km timur laut Sigi ini memiliki kedalaman 16 km. Berdasarkan pemodelan BMKG gempa tidak memicu terjadinya tsunami. Pantauan BMKG pada intensitas guncangan dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity menyebutkan Palu dan Poso pada III MMI dan Parigi III – IV MMI.
Himbauan BNPB
Abdul menyatakan, BNPB mengimbau warga dan pemerintah daerah untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. Warga diimbau untuk tidak panik atau terpancing dengan informasi palsu atau hoaks yang mungkin beredar di masyarakat atau pun media sosial.
“Antisipasi dampak buruk, warga diminta untuk berhati-hati apabila ingin kembali ke dalam rumah, dan mengencek kondisi struktur rumah pasca gempa,” pungkas Abdul.
(Usamah)