BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mencatat adanya 586 titik panas (hotspot) yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau.
Menurut Kepala BMKG SSK II Pekanbaru, Irwansyah Nasution, melalui prakirawan tugas (forecaster on duty) Anggun R, seluruh titik panas tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota, dengan jumlah terbanyak ditemukan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
“Ada 354 hotspot karhutla di Rohil ini yang tertinggi sedangkan yang paling sedikit terdeteksi di Indragiri Hulu satu titik,” kata Anggun, Minggu (20/7/2025).
Ia menjelaskan selain Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu juga mencatat jumlah titik panas yang cukup tinggi, yakni sebanyak 142 titik. Sementara itu, di Kabupaten Kampar terdeteksi 16 titik, Pelalawan 20 titik, Siak 17 titik, Dumai 15 titik, Kuantan Singingi (Kuansing) empat titik, dan Kepulauan Meranti sebanyak dua titik.
“Jarak pandang untuk Kota Pekanbaru dan sekitarnya berkisar antara tiga sampai empat kilometer dengan status udara kabur,” lanjutnya.
Citra sebaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera, khususnya Riau, menunjukkan pergerakan asap menuju arah utara dan timur laut. Asap yang berasal dari wilayah Riau terpantau menyebar hingga melintasi perbatasan menuju Selat Malaka dan Semenanjung Malaysia.
Baca Juga:
Israel Makin Sulit, Kebakaran Hutan Ditiup Badai Pasir!
BMKG: Antisipasi Karhutla Adakan Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi
Di Kelurahan Sei Gajah Induk, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), kebakaran hebat melanda lahan gambut seluas lebih dari 100 hektare. Diduga, lahan tersebut sengaja dibakar untuk dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Kebakaran ini telah berlangsung selama lima hari terakhir.
Api pertama kali muncul lima hari lalu, dan karena cuaca yang sangat panas serta tiupan angin kencang, kobaran api dengan cepat meluas ke area yang lebih luas.
(Virdiya/Aak)