BANDUNG,TM.ID: Penulisan artikel menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) seperti ChatGPT saat ini semakin populer. Namun, artikel yang dihasilkan oleh ChatGPT memiliki beberapa kekurangan yang harus kamu perhatikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa masalah utama yang mungkin dihadapi oleh penulis saat menggunakan bot ini. Berikut merupakan kekurangan ChatGPT yang perlu kamu ketahui!
1. Akurasi Informasi
Salah satu kekurangan ChatGPT adalah potensi kesalahan dalam menyampaikan informasi. Meskipun dilatih dengan data besar, ChatGPT tetap rentan membuat kesalahan, termasuk informasi palsu atau faktual yang tidak akurat.
Untuk mengatasi hal ini, sangat penting bagi penulis untuk melakukan cek ulang fakta secara menyeluruh sebelum mempublikasikan artikel.
2. Keterbatasan Kreativitas
Meskipun mampu menghasilkan teks naratif, kekurangan ChatGPT berikutnya memiliki keterbatasan dalam hal kreativitas.
Gaya bahasa yang dihasilkan terkadang terkesan datar dan repetitif, mirip dengan teks buatan kecerdasan buatan lainnya.
Oleh karena itu, penulis sebaiknya untuk tidak mengandalkan secara langsung pada ChatGPT dan lebih mengandalkan kreativitas pribadi untuk menjaga orisinalitas tulisan.
BACA JUGA: Makin Canggih, ChatGPT Mampu Respon Perintah Suara dan Gambar
3. Keterbatasan Data Pengetahuan
Pada chatbot buatan AI ini hanya mengumpulkan data informasi sampai September 2021. Ini menjadi kendala bagi penulis yang membutuhkan informasi terbaru.
Sebagai alternatif, penulis dapat memanfaatkan sumber lain seperti Google Bard yang memiliki basis data yang lebih real time.
4. Kekurangan Gaya Penulisan
ChatGPT tidak memiliki gaya penulisan unik dan tidak selalu memahami konteks spesifik suatu topik. Hal ini dapat membuat tulisan kurang personal dan sesuai dengan gaya penulisan individu.
Penulis sebaiknya tetap mempertahankan ciri khas penulisan pribadi dan memeriksa secara cermat konteks tulisan.
Meskipun memiliki keterbatasan, ChatGPT tetap bisa menjadi alat bantu yang berharga dalam penulisan artikel.
Penting bagi penulis untuk menjadikannya sebagai sumber referensi dan kerangka dasar, bukan sebagai pengganti aktivitas menulis secara keseluruhan.
(Kaje/Aak)