20 Pendaki Dilarang Mendaki Selama 2 Tahun Akibat Pendakian Ilegal

Penulis: Budi

Gunung Gede Pangrango
Pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup sementara waktu, akibat cuaca yang kurang baik.

Bagikan

CIANJUR,TM.ID : Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat, menyatakan sebanyak 20 pendaki telah dimasukkan ke dalam daftar hitam karena melakukan pendakian ilegal selama empat bulan terakhir.

Dalam penegakan sanksi, mereka dilarang mendaki selama dua tahun ke depan dan tidak diperkenankan mengakses sejumlah gunung yang terletak di dalam taman nasional di Jawa Barat.

“Sebagian besar melakukan pendakian secara ilegal, sehingga sanksi tegas diterapkan. Sedangkan tahun lalu 8 orang pendaki mendapat sanksi tidak dapat mendaki seluruh gunung di Indonesia selama 5 tahun karena melanggar aturan,” kata Sapto Aji, Kepala Balai Besar TNGGP di Cianjur, Minggu (21/5/2023).

Menurutnya, maraknya pendakian ilegal dalam kurun waktu empat bulan terakhir ini mendorong pihak berwenang untuk melakukan evaluasi terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian. Sebagai upaya pencegahan pendakian ilegal, akan ada perubahan dalam SOP dan pendaftaran pendakian di masa mendatang.

Pendaftaran pendakian akan menjadi wajib dilakukan secara online, dan tidak diperbolehkan mendaftar langsung di pintu pendakian atau di tempat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pendakian ilegal serta mencatat jumlah pendaki secara akurat setiap harinya.

“Kami akan melakukan upaya pengawasan bersama melibatkan masyarakat dan volunter, guna menekan angka pendakian ilegal yang masih sering terjadi karena minimnya petugas yang ada dengan lahan pengawasan yang sangat luas,” katanya

BACA JUGA: Alasan Keamanan dan Kebersihan, Jalur Pendakian ke Gunung Gede Pangrango Ditutup

Sapto Aji menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan yang lebih ketat dengan melibatkan masyarakat dan relawan guna menekan angka pendakian ilegal yang masih terjadi. Keterbatasan petugas dan luasnya area pengawasan menjadi tantangan, namun dengan kolaborasi yang baik, diharapkan pendakian ilegal dapat dikurangi.

Pihak Balai Besar TNGGP Cianjur terus mengimbau para calon pendaki untuk patuh pada aturan yang berlaku. Mereka diminta untuk tidak mencari jalan tikus atau menggunakan jalur ilegal untuk mencapai puncak Gunung Gede-Pangrango, karena tindakan tersebut tidak hanya membahayakan keselamatan pendaki, tetapi juga dapat merusak ekosistem yang ada di jalur terlarang.

“Kami mengajak pendaki untuk menjadi pintar dan bijak dalam mendaki, karena sejatinya para pecinta alam tidak akan melanggar aturan, terutama dengan melakukan pendakian ilegal yang dapat mengancam keselamatan dan merusak ekosistem taman nasional,” tegas Sapto Aji.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Teja Paku Alam dan Victor Igbonefo Dapat Apresiasi, Bojan Hodak: Bukan Sekedar Keberuntungan
Teja Paku Alam dan Victor Igbonefo Dapat Apresiasi, Bojan Hodak: Bukan Sekedar Keberuntungan
Agensi Blitzway Entertainment
Resmi! Yeri Red Velvet hingga Bintang Drakor BL Gabung Agensi Blitzway Entertainment
Olla Ramlan
Olla Ramlan Lepas Hijab, Feni Rose Buka Suara
jokowi psi (2)
Jokowi Potensi Jadi Ketum PSI, PDIP: Kan Sudah Dipecat
pelantikan Paus Leo XIV
Cak Imin Diutus Prabowo Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Kunci Jawaban Perbedaan Gambar di Event Naruto x MLBB

3

BREAKING NEWS: Tersinggung Pernyataan Dedi Mulyadi, Fraksi PDIP Walk Out dari Paripurna DPRD Jabar

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
TNI gagalkan narkotika
TNI AL Gagalkan Penyelundupan 1,9 Ton Narkotika Kokain dan Sabu-sabu
pelatih
Hengkang dari Pelatnas, Jojo dan Chico Tetap Setia Bela Merah Putih
Chelsea
Chelsea Menang Tipis 1-0 Atas Manchester United di Premier League 2024/2025
marc_marquez-SvUt_large
Marc Marquez Sulit Dibendung, Fabio Di Giannantonio Ungkap Hal Ini

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.