BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 10 juta usia muda atau Generasi Z menjadi pengangguran. Bahkan, sebagian dilaporkan tidak mengenyam pendidikan. Kondisi ini menjadi tantangan terhadap visi Indonesia Emas 2045 atau target RI menjadi negara maju.
Senior Ekonom Indef, Tauhid Ahmad menilai, RI semakin jauh dari capaian target visi Indonesia Emas 2045, lantaran syarat visi tersebut belum terpenuhi sedari saat ini.
“Syarat tercapainya Indonesia Emas 2044 itu kan ada dua, pertama pertumbuhan ekonomi antara 6-7%. Yang kedua, kita keluar dari middle income trap. Keduanya masih berat untuk dicapai saat ini,” kata Tauhid.
Ia menjelaskan, kondisi 10 juta pengangguran tersebut menyebabkan kemunduran ekonomi Indonesia, meskipun pertumbuhan ekonomi berada di angka 5%.
Tauhid menyebut, kondisi jutaan pengangguran dari bonus demografi tersebut justru menjadi beban bagi negara.
“Artinya bonus demografi terkini tidak bisa dimanfaatkan sebagai tenaga kerja produktif sehingga memperbesar middle income trap. Ini perlu ditangani secara serius,” kata dia.
“Konsekuensi dampaknya dari tidak berkurangnya 10 juta pengangguran ini, Indonesia Emas 2045 akan butuh waktu lebih lama lagi,” sambungnya.
BPS mencatat, hampir 10 juta penduduk usia muda atau gen z dengan rentang usia 15-24 tahun menganggur. Dari angka tersebut, sebanyak 5,73 juta di antaranya merupakan perempuan dan 4,17 juta lainnya laki-laki.
BACA JUGA: 3 Hal Paling Mengkhawatirkan di Jawa Barat Saat Ini
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas atau Kementerian PPN, Maliki menyebut, ada beberapa langkah yang seharusnya diambil oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu yang utama, kata dia, adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan.
“Kami menekankan satu, sistem pendidikan itu tentunya harus meningkatkan motivasi mereka. Bisa melihat cita-cita mereka apa, mau bekerja seperti apa, dan sebagainya,” kata Maliki di Jakarta pada Kamis (23/5/2024).
(Dist)