BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mempercepat program rehabilitasi rumah tidak layak huni (Rutilahu) sebagai upaya nyata mewujudkan kota yang ramah dan manusiawi bagi seluruh warganya. Pada tahun 2025, sebanyak 1.775 rumah ditargetkan mendapat bantuan rehabilitasi melalui program ini.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menekankan program Rutilahu bukan hanya bentuk bantuan sosial, tetapi juga langkah strategis untuk mendorong kemandirian dan gotong royong warga.
“Bantuan ini bukan sekadar memperbaiki rumah, tetapi menggerakkan warga untuk ikut membangun lingkungan yang lebih layak. Pemerintah hadir sebagai stimulan,” kata Farhan, Minggu (29/6/2025).
Setiap unit rumah mendapatkan bantuan senilai Rp25 juta, termasuk untuk bahan bangunan, upah kerja sekitar Rp2,5 juta, serta pajak.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Tunjukkan Komitmennya untuk Jadikan Kota Bandung Ramah Anak dan Inklusif
Disnaker Kota Bandung Akui 240 Penyandang Disabilitas Sudah Bekerja di 64 Perusahaan
Bantuan tersebut tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, tetapi berupa bahan bangunan dan jasa tukang yang dapat dikelola langsung oleh warga secara swadaya.
“Kita bantu sebagian, sisanya warga lanjutkan sendiri. Harapannya, warga merasa memiliki rumahnya, sekaligus tumbuh rasa tanggung jawab dan kebersamaan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Rizky Kusrulyadi, menyebut hingga pertengahan 2025, sebanyak 690 rumah telah rampung diperbaiki dari total 1.775 unit yang ditargetkan.
“Rumah-rumah tersebut tersebar di 30 kecamatan. Sebelum mendapatkan bantuan, rumah penerima diverifikasi oleh tim teknis agar tepat sasaran,” kata Rizky.
Salah satu syarat utama penerima yakni rumah tersebut harus milik pribadi dan bersertifikat. Proses seleksi dilakukan ketat agar bantuan benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
Tak hanya dari APBD, Pemkot Bandung juga menggandeng lembaga sosial Buddha Tzu Chi untuk memperluas cakupan program Rutilahu. Melalui kerja sama ini, sebanyak 500 rumah akan direhabilitasi secara bertahap. Pada tahap pertama, pembangunan akan difokuskan pada 100 rumah.
Yang membedakan, program dari Buddha Tzu Chi dikerjakan sepenuhnya oleh pihak lembaga, sementara Pemkot Bandung berperan dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan verifikasi teknis.
Program Rutilahu ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat melahirkan solusi konkret bagi persoalan hunian. Dengan semangat gotong royong, Kota Bandung terus melangkah menuju kota yang lebih layak huni untuk semua. (Kyy/_Usk)