JAKARTA.TM.ID: Pengurus Badan Kajian Strategis BPP Hipmi, Yohan Fitriadi menyampaikan meskipun upaya pemerintah dalam memberikan subsidi terhadap sepeda motor listrik di Indonesia sudah berjalan selama lima bulan, namun ternyata masih ada hambatan.
Data penjualan menunjukkan adanya hambatan dalam meningkatkan minat masyarakat, dari kuota 200.000 unit, tercatat hanya sekitar 4.148 unit yang sudah tersalurkan. Hal itu meninggalkan sisa kuota yang signifikan, sesuai dari Data Web Sisapira, Minggu (11/11/2023).
Yohan mengatakan kalau pemerintah merespon dengan langkah, memperluas subsidi kepada masyarakat umum, dan berharap skema baru bisa meningkatkan minat pembelian.
Meski Ketua Aismoli (Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia) Budi Setyadi merasa optimistis terhadap perubahan skema dan peningkatan sosialisasi, namun Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengungkapkan keprihatinan soal pertumbuhan pembelian yang masih lambat meskipun subsidi yang diberikan mencapai Rp7 juta per unit.
BACA JUGA: Komparasi Harga Motor Listrik Savart S-1 vs Alva Cervo, Murah Mana?
Evaluasi mendalam terhadap faktor-faktor seperti kesadaran akan manfaat lingkungan, infrastruktur pengisian daya, dan persepsi nilai dari sepeda motor listrik diperlukan.
“Untuk meningkatkan minat masyarakat, beberapa saran yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah dalam rangka mendukung Pembelian Motor Listrik Di Indonesia ,” kata Yohan kepada teropongmedia.id, Senin (13/11/2023).
Yohan menyebutkan model pengemabangan motor listrik di Indonesia ada 9 model diantaranya,
Pertama, Kampanye Sosialisasi Intensif: Meningkatkan kampanye sosialisasi dengan melibatkan figur publik untuk menyampaikan manfaat lingkungan, efisiensi, dan subsidi yang ditawarkan.
“Kedua,infrastruktur Pengisian Daya yang Luas: Investasi dalam infrastruktur pengisian daya yang mudah diakses di tempat-tempat strategis untuk meningkatkan kenyamanan pengguna,” ujar Yohan.
Selanjutnya, ketiga adalah penyederhanaan proses pembelian: Verealisasi proses pembelian yang lebih sederhana dan transparan untuk mendorong minat masyarakat,” ucapnya.
Keempat,penyuluhan keuangan: Sosialisasikan opsi pembiayaan terjangkau dan program kredit yang mendukung pembelian sepeda motor listrik,” ungkapnya.
BACA JUGA: Menarik Nih, Ada Diskon Motor Listrik ALVA di IMOS+ 2023
Sementara itu, kelima adalah kolaborasi dengan Industri: Kerjasama dengan produsen untuk mengembangkan model yang terjangkau dan menarik bagi konsumen,” jelasnya.
Keenam , pelatihan pengemudi: sediakan pelatihan terkait manfaat dan teknologi kendaraan listrik untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat,” sebutnya.
Kemudian, ketujuh,edukasi lingkungan di sekolah dan kampus: Bangun program edukasi untuk meningkatkan kesadaran sejak dini terhadap kendaraan listrik.
Delapan, pengembangan kebijakan jangka panjang pengembangan kebijakan jangka panjang yang mendukung konversi ke kendaraan listrik untuk memberikan kepastian kepada konsumen.
“Sembilan, adalah pengembangan kebijakan jangka panjang yang mendukung konversi ke kendaraan listrik adalah kunci keberhasilan jangka panjang,” imbuhnya.
Menurut dia, dengan implementasi saran-saran ini, diharapkan minat masyarakat terhadap pembelian sepeda motor listrik dapat mengalami peningkatan yang signifikan. “Membawa Indonesia lebih dekat dengan pencapaian target net zero carbon tahun 2060,” tutupnya.
Laporan wartawan Jakarta : Agus Irawan / Masnur