BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Studio Alam Gamplong atau banyak yang mengenalnya dengan sebutan Studio Gamplong, merupakan lokasi syuting film, yang saat ini menjadi destinasi wisata yang populer di kalangan anak muda.
Terletak di Dusun Gamplong 1, Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, studio ini menyajikan latar bangunan masa lalu, sehingga banyak yang menggunakannya untuk pengambilan sebuah film.
Sejumlah film yang populer dengan pengambilan gambar di Studio gamplong ialah “Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta” dan “Bumi Manusia” karya Hanung Bramantyo.
Pembangunan atas inisiatif Mooryati Soedibyo, pendiri merek kosmetik Mustika Ratu, dengan tujuan memberikan kontribusi pada dunia perfilman Indonesia.
Namun, dalam perkembangannya, masyarakat semakin menggemari studio ini sebagai destinasi wisata karena banyaknya spot menarik di dalamnya.
Daftar Tiket Masuk Studio
- Di bawah 6 orang: donasi dana operasional sepantasnya
- 7-10 orang: Rp50.000
- 11-18 orang: Rp80.000
- 19-25 orang: Rp100.000
- 26-35 orang: Rp150.000
- 36-40 orang: Rp180.000
- 41-60 orang: Rp200.000
Tiket Masuk Wahana
- Museum Bumi Manusia: Rp10.000
- Rumah Ainun Habibie: Rp10.000
- Rumah Kiblat Trinil: Rp10.000
- Kereta Tua (Trem): Rp10.000
- Galeri Antik: Rp10.000
Jam Operasional
- Buka setiap hari
- Pukul 09.00 WIB – 17.00 WIB
Fakta Menarik Studio Alam Gamplong
1. Dijuluki Mini Hollywood Indonesia
Banyak juga yang menyebut Studio Gamplong sebagai mini Hollywood Indonesia karena sering digunakan sebagai lokasi syuting film. Film “Sultan Agung: The Untold Love Story” mengambil latar di tempat ini dengan setting sekitar abad ke-16 dan 17.
2. Awal Mula Pembuatan
Ide pembuatan Gamplong Studio berasal dari Mooryati Soedibyo, yang melihat potensi besar dari alam Gamplong untuk mendukung karya seni seperti film.
Pada 2017, Hanung Bramantyo menyutradarai film “Sultan Agung: The Untold Love Story” di sini. Setelah syuting selesai, Mooryati Soedibyo menghibahkan studio ini kepada pemerintah daerah setempat.
3. Wisata Edukasi Perfilman
Gamplong Studio Alam memiliki area yang cukup luas dan cocok untuk wisata edukasi perfilman.
Tempat ini memiliki properti dan set dengan dibbuat yang sangat detail, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang proses pembuatan film.
4. Benteng Zaman Belanda
Benteng di Gamplong Studio bukanlah benteng asli dari zaman Belanda, melainkan salah satu setting untuk syuting film. Meski hanya untuk keperluan syuting, pengunjung bisa berfoto di depannya.
5. Pendopo Joglo
Di Studio Alam Gamplong terdapat Pendopo Joglo, yang menjadi tempat untuk berkumpul, berdiskusi, atau bermusyawarah.
Bangunan ini berbentuk rumah Joglo yang cukup luas, tanpa penutup di setiap sisinya, dan dikelilingi pagar tinggi dengan gapura besar.
6. Pasar Tradisional Zaman Dulu
Untuk memperkaya kesan masa lalu, Gamplong Studio menyediakan set pasar tradisional yang menjual aneka buah dan sayur.
Terdapat juga warung makan zaman dulu yang terbuat dari papan kayu, dengan properti yang dipersiapkan secara detail, sangat mendukung kesan latar zaman dulu.
BACA JUGA: Nuansa Wisata Kampung Ramadhan Jogokariyan yang Bikin Betah
Berkunjung ke wisata Studio Gamplong, sangat cocok untuk Anda yang menyukai dunia perfilman. Selain berwisata, Anda juga dapat belajar dunia perfilman di sini.
(Virdiya/Usk)