BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Terjadi peningkatan Gempa Vulkanik Dalam (VA) sejak tanggal 29 Januari – 4 Februari 2025di Gunung Gamalama, Maluku Utara.
Kepala Badan Geologi Dr. Ir. Muhammad Wafid engetakan, Dengan rekaman gempa Vulkanik Dalam tertinggi pada 1 Februari 2025 terekam 10 kali Gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 6 – 26 mm.
“Peningkatan Gempa Vulkanik Dalam ini yang menunjukkan peningkatan tekanan dalam tubuh G. Gamalama akibat meningkatnya aktivitas magmatic,” kata Wafid dalam keterangan tertulis yang diterima Teropongmedia,Rabu (5/2/2025).
Secara umum aktivitas G. Gamalama tanggal 1 Januari 2025 hingga 4 Februari 2024 pukul 24.00 WIT cenderung fluktuatif meningkat terutama Gempa Vulkanik Dalam sejak tanggal 29 Januari 2025, sedangkan untuk Gempa Tektonik Lokal, dan Gempa Tektonik Jauh yang berkaitan dengan aktivitas tektonik regional di sekitar kepulauan Halmahera.
“Dengan kondisi seperti ini dan mengingat karateristik prekursor erupsi G. Gamalama, maka potensi bahaya yang kemungkinan besar terjadi adalah Erupsi Freatik dengan ancaman bahaya untuk saat ini berupa lontaran material dari kawah utama melanda wilayah dengan radius 1.5 km dari pusat erupsi. Hujan abu tipis dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung dari arah dan kecepatan angin, ” kata Wafid.
BACA JUGA: Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, PVMBG Minta 22 Rumah Dikosongkan
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental, aktivitas vulkanik G. Gamalama masih berada pada Level II (Waspada) dengan rekomendasi sebagai berikut:
- Masyarakat di sekitar G. Gamalama dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 1,5 km dari kawah utama di puncak G. Gamalama.
- Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di kawasan puncak G. Gamalama untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar.
- Informasi mengenai aktivitas gunung api, gempa bumi, dan gerakan tanah di Indonesia terkini diperoleh melalui , plikasi/Website Magma Indonesia (https://magma.esdm.go.id), website PVMBG (https://www.vsi.esdm.go.id), website Badan Geologi (https://geologi.esdm.go.id), media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_).
(Usk)