Warga Resah, Jalan Layang Nurtanio Mangkrak Jadi Biang Macet Kota Bandung

Penulis: Rizky

Warga Resah, Jalan Layang Nurtanio Mangkrak Jadi Biang Macet Kota Bandung
Pembangunan flyover Nurtanio (bing)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Warga Kota Bandung mulai gerah dengan mangkraknya proyek pembangunan jalan layang (fly over) Nurtanio yang hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian. 

Proyek yang semula diharapkan mampu mengurai kemacetan, justru kini menjadi sumber kemacetan baru di kawasan tersebut.

Salah seorang warga, Asep (32) mengaku aktivitasnya terganggu sejak pembangunan jalan layang itu berhenti. Selain sulit mengakses jalan, pembeli yang biasanya ramai kini enggan mampir karena terjebak macet.

“Macet terus setiap hari, orang-orang lewat aja enggak ada yang berhenti beli. Harapannya proyek ini cepat selesai, biar enggak ganggu aktivitas warga,” kata Asep, Rabu (18/6/2025).

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyoroti lambatnya progres pembangunan fly over Nurtanio. Farhan menyebut proyek ini sudah terhenti sejak Desember 2024 dan hingga kini tidak ada perkembangan berarti.

Baca Juga:

Dicap Kota Termacet, Farhan Bakal Temui Pemerintah Pusat, Desak Penyelesaian Proyek Flyover Nurtanio

Jembatan Layang Nurtanio Mangkrak, Farhan Desak Pemerintah Pusat Segera Tuntaskan

“Sudah enam bulan proyek ini berhenti total. Warga mulai mengeluh karena kemacetan makin parah. Ini jelas mengganggu mobilitas masyarakat,” ujar Farhan.

Ironisnya, proyek yang digagas untuk memperlancar lalu lintas di wilayah barat Kota Bandung itu kini justru mempersempit jalur kendaraan, memperparah antrean kendaraan setiap harinya.

Farhan pun menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak memiliki kewenangan langsung atas proyek tersebut karena merupakan program pemerintah pusat. 

Meski begitu, Farhan memastikan dirinya akan mengambil langkah tegas dengan mendesak pemerintah pusat agar proyek ini segera dilanjutkan.

“Sayangnya, ini bukan proyek Pemkot, melainkan milik pemerintah pusat. Kami juga tidak bisa sembarangan menggunakan APBD untuk menyelesaikannya. Tapi kami akan terus mendorong agar ada kepastian,” ujarnya.

Dengan meningkatnya tekanan dari warga dan Pemkot Bandung, diharapkan pemerintah pusat segera merespons agar proyek ini tidak menjadi luka lama yang terus menghambat aktivitas jutaan warga Bandung. (Kyy/_Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
PSIM Jogja akhirnya menunjuk pelatih kepala asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel untuk mengarungi Liga 1 musim 2025/2026. Kesamaan visi dan proyeksi jangka panjang jadi alasan PSIM Jogja menunjuk pelatih sarat pengalaman itu. Kehadiran sosok asal Breda ini menjadi gebrakan besar bagi Laskar Mataram, mengingat rekam jejaknya yang mentereng di level Eropa. Van Gastel memiliki karier gemilang sebagai pemain, termasuk meraih gelar Eredivisie bersama Feyenoord dan lima kali membela timnas Belanda. Reputasinya sebagai pelatih terbangun saat menjadi asisten dari nama-nama besar seperti Ronald Koeman dan Giovanni Van Bronckhorst di Feyenoord. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Manajer PSIM Jogja, Razzi Taruna memilih Van Gastel untuk melatih Rafinha dan rekan-rekannya. "Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di divisi 1 Belanda," jelas Razzi dalam laman resmi klub. Puncak prestasinya sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa klub NAC Breda promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. Setelah itu, ia menangani klub di Liga Super China, Ghuangzhou City, dan terakhir menjabat sebagai asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas. Razzi mengakui bahwa proses negosiasi untuk mendatangkan Van Gastel berjalan alot karena level pengalamannya yang tinggi. Namun, faktor penentu di balik kesepakatan ini adalah kepercayaan sang pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan oleh Laskar Mataram. "Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting," ujar Razzi. Untuk musim perdananya di Liga 1, manajemen PSIM menargetkan stabilitas tim sebagai prioritas utama. PSIM Jogja optimistis mampu mencapai target tersebut dan bahkan memberi kejutan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. "Untuk target, pastinya seperti yang selalu kita sampaikan, bahwa untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi," pungkas Razzi.
Sesuai Visi dan Proyek Jangka Panjang, PSIM Jogja Tunjuk Nakhoda Baru 
Pergi Tinggalkan Persib, Rachmat Irianto Pulang Ke Persebaya 
Pergi Tinggalkan Persib, Rachmat Irianto Pulang Ke Persebaya 
Manchester City
Manchester City Sukses Tekuk Wydad Casablanca 2-0 di Piala Dunia Antarklub 2025
Sanksi penjual miras
Penjual Miras Kian Licin, Satpol PP Cianjur Minta Sanksi Diperberat
Merelokasi warga Tanah Bergerak
Warga Desa Pasir Munjul Purwakarta yang Terdampak Tanah Bergerak Akan Direlokasikan
Berita Lainnya

1

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

2

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut

3

Roadshow Suar Mahasiswa Awards Sukses Digelar di UIN SGD Bandung

4

Dicap Kota Termacet, Farhan Bakal Temui Pemerintah Pusat, Desak Penyelesaian Proyek Flyover Nurtanio

5

Atasi Pengangguran & Cegah Kemiskinan Baru, BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci Dukung Job Fair Disnaker Bandung 2025
Headline
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Real Madrid
Ditahan Imbang Al Hilal 1-1, Real Madrid Gagal Raih Poin Penuh
Timnas Voli Putra Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Voli Putra Indonesia Menang Dramatis Usai Taklukkan Thailand 3-2
PDIP tulis ulang sejarah
PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah Tandingan Usai Fadli Zon Hapus Perkosaan Massal 1998

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.