BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Fajar Riza Ul Haq, memastikan proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini harus berjalan bersih, transparan, dan inklusif.
“Kami hadir di Bandung mendukung Kang Farhan untuk memastikan pendidikan di Kota Bandung berjalan dengan baik. SPMB harus tertib, bersih, transparan, dan akuntabel,” Kata Fajar Riza, Selasa (17/6/2025).
Fajar menegaskan, penerimaan siswa baru tidak boleh diskriminatif. Dirinya menaruh perhatian khusus pada pemerataan akses pendidikan bagi kelompok masyarakat menengah bawah, serta kalangan rentan.
“Semua anak, tanpa terkecuali, berhak mendapat pendidikan yang layak. Negara tidak boleh membeda-bedakan siapa pun berdasarkan latar belakang sosial maupun ekonomi,” ucapnya.
Fajar pun mengajak pemerintah daerah untuk bergandengan tangan mewujudkan sistem pendidikan yang adil.
“Pendidikan adalah urusan bersama. Perlu sinergi pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Fajar meminta dukungan para media untuk turut mengawasi proses penerimaan siswa baru di sekolah.
“Jika ada masalah, klarifikasi dulu sebelum menyebarkan informasi. Media adalah mitra penting dalam menjaga transparansi,” katanya.
Penerimaan peserta didik baru tingkat SMP di Bandung dijadwalkan mulai 20 Juni 2025. Fajar mengimbau masyarakat untuk aktif mencari informasi resmi agar tidak terjadi kepanikan yang dapat mengganggu sistem pendaftaran.
“Kepanikan biasanya muncul karena kurang informasi. Orang tua harus aktif mencari tahu ke sekolah atau Dinas Pendidikan, jangan menyerbu pendaftaran di waktu bersamaan,” ungkapnya.
Baca Juga:
Wali Kota Bandung Pastikan SPMB 2025/2026 Berjalan Lancar
Sementara terkait isu titipan pejabat atau praktik jual-beli kursi yang kerap mencuat setiap musim penerimaan, Fajar menegaskan pihaknya belum menemukan bukti kuat.
“Isu ini selalu muncul tiap tahun, tapi kami tidak akan mengambil kesimpulan tanpa data yang sah. Hari ini pun Pak Wali Kota Bandung sudah menyerahkan laporan resmi ke kami. Ini akan kami kaji bersama Inspektorat Jenderal,” ujarnya.
Namun, Fajar mengingatkan seluruh pihak harus menjaga integritas agar praktik semacam itu tidak terjadi.
“Kami kedepankan praduga tak bersalah, tapi ini jadi peringatan. Jangan bermain-main dengan hak pendidikan anak-anak,” pungkasnya.
Dengan pengawasan ketat dari pusat hingga daerah, Fajar optimistis pelaksanaan SPMB tahun ini bisa berlangsung jujur dan adil bagi semua.
(Budis)