BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan hingga saat ini tidak ditemukan adanya transaksi jual beli kursi dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP di Kota Bandung.
Klarifikasi tersebut disampaikan menyusul laporan dari Tim Saber Pungli Kota Bandung terkait dugaan pungutan liar bermodus jual beli kursi di empat SMP negeri. Dalam temuan awal, diduga ada penawaran dengan nilai mencapai Rp5-8 juta per kursi.
“Alhamdulillah sampai hari ini tidak ada transaksi. Informasinya, mereka membatalkan,” kata Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (23/6/2025).
Menurutnya, langkah pencegahan terus dilakukan untuk memastikan proses penerimaan siswa baru berjalan bersih dan transparan. Pemkot Bandung bersama aparat penegak hukum juga terus melakukan pemantauan di lapangan.
Baca Juga:
“Kami sudah melakukan langkah preventif. Tapi jika masyarakat menemukan praktik seperti itu, silakan segera laporkan. Kami pasti tindaklanjuti,” ucapnya.
Selain pungutan liar, Farhan juga menyoroti praktik titipan siswa oleh oknum pejabat yang kerap terjadi setiap musim penerimaan murid baru. Dirinya juga mengajak media dan masyarakat untuk turut serta mengawasi dan melaporkan jika menemukan indikasi tersebut.
“Kalau ada pejabat yang coba-coba nitip, laporkan saja. Media juga silakan ekspos, itu tugas media sebagai pilar demokrasi,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi segala bentuk pelanggaran, Pemkot Bandung menerapkan sistem pengawasan berlapis. Mulai dari tingkat sekolah, Dinas Pendidikan, hingga tim khusus yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung.
“Ada pengawasan ketat. Dari sekolah masing-masing ada, Disdik ada, tim yustisi juga ada. Kita pastikan semua diawasi,” katanya.
Sedangkan, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, membenarkan ada empat sekolah yang sebelumnya terindikasi dalam laporan Saber Pungli. Namun, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan belum ada transaksi yang terjadi.
“Sudah ditindaklanjuti oleh Saber Pungli provinsi dan kota. Alhamdulillah, hasilnya sejauh ini menggembirakan,” ujar Asep.
Dengan pengawasan yang diperketat, Pemkot Bandung berharap proses SPMB berjalan bersih, adil, dan transparan tanpa intervensi dari pihak manapun. (Kyy/_Usk)