BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebagai wilayah yang banyak dikelilingi perbukitan, Kota Bandung rentan diterjang bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Dengan kondisi tersebut, Kota Bandung diyakini bakal jadi wilayah paling terdampak apabila cuaca ekstrim melanda wilayah hulu.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyebut, saat ini pihaknya tengah mengkonsepkan program terintegrasi yakni intel kebencanaan sebagai langkah mitigasi bencana.
Dirinya mengaku, fokus pemantauan akan dilakukan di tiga titik potensial sebagai bentuk pengantisipasian bencana banjir Kota Kembang.
“Kalau itu kan baru konsep. Gini, bahwa ada tiga titik yang di luar kota Bandung yang apabila mengalami dampak hidrologis, kita akan terkena dampaknya, contohnya Lembang banjir bandang, daerah Pagarsih sampai daerah Arjuna itu pasti banjir juga,” kata Farhan, Kamis (6/3/2025).
Farhan pun mengungkapkan, intel kebencanaan nantinya akan meminimalisir dampak-dampak yang di timbulkan akibat bencana tersebut lewat kordinasi antar wilayah.
“Maka ketika Lembang ngasih tau ada banjir bandang, Maka kita langsung mengungsikan dulu orang-orang. Karena kita tidak akan mampu menghentikan banjirnya,” ucapnya.
BACA JUGA:
Farhan Apresiasi Mobil Maung MV3 Buatan PT Pindad
Hadapi Puncak Musim Hujan, Ini Antisipasi Banjir Bandung Selatan
Adapun fokus pemantauan akan dilakukan di kawasan utara yakni KBB-Lembang, Manglayang di wilayah timur, dan Citarum di daerah selatan.
Saat disinggung terkait kapan bakal diterapkan, Farhan mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan pengonsepan untuk realisasi program tersebut.
“Jadi itu mah baru konsep, belum dilaksanakan. Tapi bakal dilakukan,” pungkasnya
(Rizky Iman/Usk)