BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kehadiran Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, di ajang Festival Film Cannes 2025 sukses mencuri perhatian publik dunia perfilman.
Pemeran legendaris “Si Doel Anak Sekolahan” ini melakukan kunjungan singkat tapi penuh makna ke Paviliun Jakarta Indonesia yang hadir di Marche du Film.
Kunjungan ini bukan sekadar jalan-jalan diplomatis, tapi merupakan bentuk nyata dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperkuat ekosistem perfilman Ibu Kota.
Langkah ini juga merupakan bagian dari visi besar menjadikan Jakarta sebagai Kota Sinema, yang akan diresmikan menjelang perayaan 500 tahun Kota Jakarta pada tahun 2027.
Tak tanggung-tanggung, Rano Karno menegaskan bahwa kehadiran Jakarta di Cannes tahun ini adalah bagian dari komitmen serius pemerintah daerah.
“Inilah bukti keseriusan Jakarta dalam membangun kota sinema. Kehadiran kami di festival ini merupakan langkah awal untuk memperluas jejaring internasional,” kata Rano Karno dalam keterangan tertulis, Minggu (18/5/2025).
“Ke depan, Jakarta juga akan membentuk Jakarta Film Commission untuk mendukung industri kreatif di bidang perfilman,” sambungnya.
Jakarta Kota Sinema, program ambisius yang sedang dipersiapkan, akan menjadi wajah baru ibu kota di mata dunia.
Nggak cuma sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi, tapi juga pusat budaya dan hiburan yang siap bersaing secara global.
Rencana pembentukan Jakarta Film Commission pun menjadi angin segar bagi para sineas muda yang ingin naik kelas.
Festival Film Cannes tahun ini memang jadi panggung besar bagi banyak negara. Indonesia pun tak ketinggalan. Di paviliun nasional, sejumlah proyek film dan kekayaan intelektual (IP) lokal dipromosikan dalam sesi Showcase Indonesian IP in Marche du Film.
Baca Juga:
Selain Syahrini , Ini Daftar Artis Indonesia yang Pernah Ikut Red Carpet Cannes Film Festival
Karya Unggulan
Beberapa karya unggulan yang diperkenalkan antara lain:
- Adaptasi Komik Nasional: Bandits of Batavia, Locust, dan Jitu
- Film Potensial Indonesia: Pangku, Jumbo, dan MorSleep No More
Paviliun Indonesia tahun ini tampil sebagai ruang strategis untuk memfasilitasi pertukaran budaya. Kolaborasi lintas negara, dan tentu saja, memperluas pasar film Indonesia ke tingkat internasional. Sebuah langkah cerdas untuk menembus industri film global yang selama ini didominasi oleh Hollywood dan Eropa.
Dengan gaya khasnya yang santai tapi penuh makna, Rano Karno sukses membawa semangat Jakarta ke Cannes. Kehadiran figur publik seperti dirinya menjadi bukti bahwa sinema bukan cuma soal kamera dan naskah, tapi juga soal diplomasi, strategi, dan visi jangka panjang.
(Hafidah Rismayanti/Budis)