BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Viking Persib Club (VPC) dan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) akhirnya duduk bersama untuk membicarakan tindakan pengeroyokan yang dilakukan penonton kepada steward di akhir pertandingan Persib versus Persija. Pertemuan ini digelar pada Kamis, 26 September 2024 di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.
Hadir pula Komisaris PT PBB, Umuh Muchtar; Director of Sports PT PBB, Adhitia Herawan; Wakil Ketua Umum VPC, Dadan Garenk; Dirigen VPC, Yana Umar; dan puluhan anggota VPC. Dalam pertemuan tersebut, VPC mengutarakan sejumlah poin, buntut dari penyerangan kepada steward pada laga Persib vs Persija.
Dari sejumlah poin yang disampaikan, Wakil Ketua Umum VPC, Dadan Garenk menegaskan bahwa VPC tidak terlibat salam kasus pengeroyokan yang terjadi di Stadion si Jalak Harupat, Kab. Bandung pada Senin, 23 September 2024, lalu. Menurutnya, VPC juga mampu mengendalikan anggotanya secara baik.
“Pertama, Viking tidak terlibat dalam kericuhan. Itu kan secara kasat mata juga kelihatan yah, yang kemarin di tribun timur viking itu. Steward dari Viking tidak terlibat juga, soalnya kan steward dari Viking dari tribun timur juga,” buka pria yanf akrab disapa DG itu kepada awak media.
Sebagai bukti, DG juga menuturkan bahwa Tribun Timur yang dihuni VPC sangat kondusir dan aman terkendali. Bahkan stewad berlatarbelakang anggota VPC yang bertugas di Tribun Timur juga mampu mengamankan massa hingga tidak ada satupun anggota VPC turun ke lapangan.
“Kedua, Tribun viking aman terkendali, tribun viking kemarin tidak ada yang ke lapangan,” terang pria yang akrab disapa DG itu.
Selain itu, VPC juga membahas soal alur pendistribusian tiket. Dadan menjelaskan PT PBB harus segera menemukan racikan pas agar mempermudah akses pendisitribusian tiket terhadap anggotnya yang berada di luar kota. Termasuk soal penukaran tiket menjadi fisik yang jaraknya cuku memakan waktu.
“Kemudian, tiketing offline, distribusinya. Kita selalu mengikuti yah, kemarin kan online, pendistribusinya, terutama yang di luar kota itu anggota kesulitan karena kejauhan. Lalu, sistem tiketing baru, rencananya di GBLA yang pakai face recognition,” tambahnya.
Ia pun menyambut baik adanya gerakan yang diambil Director of Sports PT PBB, Adhitia Herawan untuk mulai memperbaharui proses pendistribusian tiket. Ia berharap formula itu bisa segera diberlakukan agar mempermudah anggotanya untuk mendapatkan tiket.
“Pak Adhitia akan sistem baru, dan keadilan terbuka, Pak Adhit dan komunitas dan bisa berkomunikasi kembali, yang kemarin-kemarin tersumbat, mudah-mudahan bisa sinergi.” tutup Dadan.
• Umuh Muchtar Akui VPC Jadi Cerminan Suporter Yang Dewasa
Komisaris PT PBB, Umuh Muchtar memberi pujian atas sikap VPC yang mampu menunjukan kedewasaannya setelah laga Persib versus Persija. Hanya saja ia menyayangkan masih adanya narasi negatif kepada VPC atas insiden pengeroyokan kepada steward.
“Viking di timur itu sangat kondusif, steward dari Viking juga kondusif, kurang lebih 50 orang (steward Viking). Tidak ada juga yang ikut ke selatan. Saya lihat sendiri di timur itu memang kondusif dan tidak ada masalah,” buka Umuh.
Ia menambahkan, VPC sudah menunjukan kedewasaannya hingga tidak ikut-ikutan menyerang steward. Umuh pun memberi apresiasi terhadap VPC yang sudah maksimal menjaga kondusifitas pertandingan besar tersebut.
“Sekarang yang ditudingnya Viking lagi Viking lagi, makanya sekarang ayolah kita duduk bersama, mau tahu yang sebenarnya apa kejadian kemarin. Semuanya juga ternyata tidak tahu dan tidak terlibat orang-orang Viking, itu aja, jadi ini menegaskan,” tambahnya.
Umuh berharap, insiden ini menjadi pembelajaran bagi banyak pihak agar tidak terulang di kemudian hari. Selain itu juga ia meminta agar korban yang diduga mendapatkan perlakuan intimidasi dan pelecehan segera membuat laporan ke pihak kepolisian agar bisa ditindak secara tegas.
“Ya sudah terjadi mudah-mudahan tidak terjadi lagi, tidak ada lagi masalah, dan ayo cari jalan yg terbaik. Kalau benar ada korban, sekarang tinggal melaporkan ke polisi saja menurut saya, jadi nanti siapa, nanti steward kalau misalkan terbukti ada pelecehan, saya sudah siapkan juga steward itu akan dipanggil, dan siap semua, dan bisa ditunjukkan siapa yg berbuat pelecehan itu akan ditindak tegas.” tutup Umuh.
(RF/Usk)