BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dunia pendidikan kembali dihebohkan dengan aksi tak terduga yang terekam dalam sebuah video viral berdurasi sekitar dua menit. Kejadian ini terjadi di SDN Duko 1, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Video tersebut memperlihatkan seorang pria yang mengaku sebagai anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengamuk di ruang guru hingga menggebrak meja dan memicu ketegangan hebat.
Insiden panas itu bermula saat pria tersebut mendatangi sekolah dan mempertanyakan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang menurutnya tidak sesuai dengan peruntukannya. Emosi pun memuncak. Di tengah ruang guru, adu argumen antara pria itu dan Kepala Sekolah SDN Duko 1, Moh. Yunus, tak dapat dihindari.
Karena suasana semakin tidak terkendali, pria tersebut diminta untuk meninggalkan ruangan. Namun, alih-alih meredakan situasi, ia malah memberikan respons menantang.
“Ayo pukul saya, pukul, pukul,” teriaknya lantang dalam video yang kini ramai dibagikan di media sosial dan grup percakapan.
Moh. Yunus, Kepala SDN Duko 1 yang juga jadi saksi sekaligus korban adu mulut tersebut, membenarkan seluruh rangkaian kejadian. Menurutnya, insiden itu terjadi pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 08.30 WIB, saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
“Sampai anak-anak (siswa) menjerit-jerit karena kejadian kemarin,” kata Yunus saat dikonfirmasi. Ia menjelaskan bahwa kericuhan tersebut berdampak langsung terhadap kondisi psikologis siswa-siswinya.
@diluartv DETIK-DETIK SEORANG ANGGOTA LSM DI PULAU KANGEAN SUMENEP diusir ratusan siswa SD. Ketua LSM BIDIK, Didik Hariyanto membenarkan pria berbaju merah maroon berinisial MH dalam video adalah anggotanya. Didik menyesalkan adanya sikap aroma yang ditunjukkan MH dan mengaku telah memberi peringatan. #kangean #lsm #pemkabsumenep #beritasumenep #sumenep #diluartv
Baca Juga:
Viral Pembangunan Eskalator di Candi Borobudur, Ini Kata Menteri PU
Laporan Pihak Kepala Sekolah
Yunus menambahkan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian ini secara resmi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep melalui jalur pengawas sekolah. Ia menegaskan bahwa pria yang memicu keributan itu merupakan warga lokal, bukan dari luar daerah.
“Dia (pria yang mengaku sebagai anggota LSM) orang lokal,” tegas Yunus.
Video viral ini memicu keprihatinan publik, khususnya para pemerhati pendidikan dan netizen yang menilai tindakan intimidatif seperti ini sangat tidak pantas terjadi di lingkungan sekolah. Terlebih lagi, sekolah adalah ruang aman yang seharusnya terbebas dari tekanan dan konflik dewasa.
Netizen pun ramai menyerukan agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas agar kejadian serupa tak terulang di sekolah lain. Di sisi lain, pengelolaan dana BOS juga kembali jadi sorotan apakah memang transparan atau perlu audit ulang secara menyeluruh.
(Hafidah Rismayanti/Aak)