JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah video yang tersebar di media sosial, memperlihatkan instruksi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya, untuk menembak dengan peluru karet pada massa yang berdemo di Mako Brimob.
Dalam video yang menjadi viral itu, Kapolri meminta pada aparat untuk menembak massa, apabila hingga merangsek masuk ke asrama Brimob.
“Aturan sudah ada, terapkan. Kalau sampai masuk ke asrama, tembak dulu. Kalian punya peluru karet, tembak,” kata Kapolri Listrik Sigit pada video itu, yang dihimpun dari unggahan Instagram @kumparancom, dikutip Minggu (16/08/2025).
Bahkan, pada video itu pula, Listyo seolah siap pasang badan bagian risiko dari perintah pukul mundur tersebut.
“Kalau ada yang menyalahkan , laporin, Listyo Sigit Prabowo siap dicopot,” tambahnya.
Dalih dalam video itu, anak buahnya enggan menjadi korban.
“Saya tidak ingin, anak buah saya jadi korban,” katanya.
“Pelajari dan laksanakan,” tambahnya.
BACA JUGA:
Kapolri: Haram Hukumnya Mako Diserang, Kalau Masuk Tindak Tegas!
Sahroni Minta Maaf Tapi Ogah Pulang ke Indonesia, Takut Didemo?
Diberitakan sebelumnya, Ratusan demonstran memutuskan mundur dari kawasan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.25 WIB setelah melakukan dialog dengan pejabat TNI dan perwira Brimob pada Jumat 29 Agustus.
Massa bersepakat mundur dan meninggalkan kawasan Mako Brimob menuju jalan layang (flyover) Senen, Jakarta Pusat.
Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Muhammad Nas didampingi perwira Brimob Kompol Anton Asar melakukan dialog dengan peserta aksi unjuk rasa.
Dia meminta demonstran agar mundur, namun jika mereka ingin menyampaikan aspirasi, maka dapat dilakukan melalui perwakilan.
“Rekan-rekan sekalian, komandan Brimob mau menyampaikan, mohon agak mundur, ya,” kata Muhammad Nas.
Sementara itu, perwira Brimob Kompol Anton Ashar mengatakan Kapolri telah menemui orang tua dari pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan yang menjadi korban insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob.
Selain itu, dia juga mengungkapkan saat ini sudah ada tujuh anggota Brimob yang damankan terkait insiden tersebut.
“Kami minta maaf, itu merupakan ketidaksengajaan untuk kami,” kata Anton.
Mendengar penjelasan tersebut, perwakilan demonstran kemudian meminta agar ketujuh orang pelaku penabrakan pengemudi ojol tersebut diperlihatkan kepada publik.
Setelah dialog selesai, ratusan personel TNI mengawal demonstran mundur dan berjalan ke arah jalan layang Senen.
(Saepul)