BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sepak bola Indonesia tengah digemparkan oleh sebuah cupilkan video yang memperlihatkan adanya kecurangan dalam proses Drawing Liga 4 Indonesia.
Dalam video tersebut, terlihat petugas undian membuka kertas di bawah meja, bukan di hadapan kamera, sehingga hal ini menimbulkan kecurigaan publik.
Drawing ini juga digelar oleh Departemen Kompetisi PSSI dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PSSI TV pada Kamis (10/4/2025) lalu.
Saat melakukan Drawing Liga 4, terlihat seorang petugas tengah mengundi grup N yang pertama kali diisi oleh Persewangi Banyuwangi.
Namun saat menentukan tim berikutnya yang akan bergabung di grup tersebut, petugas tampak membuka kertas undian di bawah meja, bukan di hadapan kamera.
Momen Viral dan Reaksi Warganet
Tindakan ini memicu kecurigaan publik. Banyak yang menduga adanya “Settingan” dalam pembentukan grup N yang dihuni oleh Persewangi Banyuwangi, Papua Tengah 1, Persema Malang, dan Persipu FC.
Cuplikan momen Drawing grup N itu pun viral dan menjadi perbincangan pecinta sepak bola Tanah Air, dengan berbagai komentar negatif menyoroti transparansi proses pengundian.
“Ada apa tuhh di bawah mejaaa,” tulis komentar @v****n.
“Masih fair kocokan arisan komplek sih,” tulis komentar @a****i.
“Ni orang belum pernah lihat drawing ucl kah? Buka keretas posisi tangan masih standby di atas bro, ngapain di kebawain begitu. Aneh2 aja,” tulis komentar @b****o.
Lihat postingan ini di Instagram
Karena viralnya cuplikan tersebut, PSSI melalui sang Ketua Umum, Erick Thohir, pun angkat bicara. Ia mengaku prihatin atas kejadian tersebut.
Bahkan, Erick Thohir menilai proses Drawing Liga 4 Indonesia yang telah disiarkan tidak dilakukan secara profesional maupun transparan.
“Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Jangan pernah main-main dengan kompetisi Liga!,” kata Erick Thohir, dikutip dari laman PSSI.
PSSI Putuskan Lakukan Pengundian Ulang
Oleh karena itu, Erick Thohir memutuskan untuk mengulang proses Drawing Liga 4 Indonesia yang sebelumnya telah menentukan fase grup pada Kamis (10/4/2025) lalu.
“Demi menjunjung Fair Play dan integritas kompetisi, kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait,” tegasnya.
Sebagai respons cepat atas polemik yang terjadi, PSSI mengambil langkah tegas. Federasi sepak bola nasional itu menyesalkan proses drawing Liga 4 yang dinilai mencederai semangat sportivitas dan keadilan, dua nilai yang menjadi dasar penting dalam dunia sepak bola, baik profesional maupun amatir.
PSSI juga menyampaikan penyesalan mendalam atas penyelenggaraan drawing yang dianggap tidak memenuhi standar kompetisi resmi. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa setiap tahapan dalam kompetisi harus berlangsung secara adil, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan.
Sebagai komitmen dalam menjunjung prinsip fair play, PSSI meminta agar proses drawing Liga 4 diulang. Pengundian ulang ini harus mengikuti prosedur yang transparan, melibatkan seluruh pihak terkait, dan dilaksanakan secara terbuka.
BACA JUGA:
Timnas Indonesia Resmi Tampil di eFootball, Konami Jalin Kerja Sama dengan PSSI
Shin Tae Yong Dikabarkan Kembali ke PSSI, Ternyata Hanya April Mop!
Bagi PSSI, Liga 4 bukan sekadar kompetisi level bawah, melainkan bagian penting dari pembangunan fondasi sepak bola nasional. Karena itu, tata kelola yang tidak baik tidak bisa dibiarkan terus berlanjut.
Seluruh pihak yang terlibat dalam pengundian akan dievaluasi secara menyeluruh untuk mencegah terulangnya kejadian serupa pada pelaksanaan kompetisi di masa mendatang.
PSSI berharap insiden ini menjadi momentum perbaikan dalam pelaksanaan kompetisi, baik dari sisi teknis maupun manajerial. Tujuannya adalah memastikan setiap level kompetisi berjalan dengan profesional, jujur, dan transparan.
Melalui kejadian ini, PSSI mengajak seluruh pelaku sepak bola Indonesia untuk bersama-sama memperbaiki diri demi menciptakan ekosistem olahraga yang sehat, kompetitif, dan berkualitas tinggi.
(Haqi/Usk)