BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, merayakan ulang tahun ke-78 pada 23 Januari 2025. Perayaan sederhana di Batu Tulis, Bogor, turut dihadiri keluarga, kolega, dan kader PDIP.
Namun, di balik perayaan ulang tahun Megawati ini, terdapat kisah kelahirannya yang dramatis di tengah badai Yogyakarta.
Megawati Soekarnoputri lahir pada (23/1/1947) di Istana Negara Yogyakarta. Nama lengkapnya adalah Dyah Permata Megawati Soekarnoputri, putri dari Presiden Soekarno dan Fatmawati.
Sebelum kelahirannya, Fatmawati bermimpi mendapatkan kembang sepatu merah dari Soekarno, yang berarti sebagai pertanda kelahiran anak perempuan.
Malam kelahiran Megawati diwarnai badai dahsyat yang melanda Yogyakarta. Lampu padam, bagian atap istana runtuh, dan hujan deras membasahi kamar Fatmawati.
Di tengah kondisi tersebut, Megawati lahir. Soekarno menuturkan pengalaman ini dalam buku Penyambung Lidah Rakyat.
“Di dalam kegelapan dengan cahaya pelita lahirlah puteri kami. Kami menamakannya Megawati,” kata Sukarno mengutip Cindy Adams dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat tahun 2011.
BACA JUGA : Megawati Antar Red Sparks Raih 12 Kemenangan Beruntun
Asal Usul Nama Megawati
Sejarawan Salim Said menjelaskan asal usul nama Megawati. Soekarno, terinspirasi oleh badai yang melanda Yogyakarta, menanyakan arti fenomena tersebut dalam bahasa Sansekerta kepada seorang pilot India, Patnaik.
Patnaik menjawab “Mega,” yang kemudian Soekarno adopsi sebagai nama putrinya, lalu menambahkan akhiran “wati” yang berarti perempuan.
(Hafidah Rismayanti/Budis)