BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Studi membuktikan, olahraga lari bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Orang yang secara konsisten lari minimal satu jam dalam seminggu cenderung memiliki harapan hidup 3 tahun lebih panjang dan berpeluang lebih kecil terkena penyakit kronis.
Baru-baru ini muncul tren olahraga lari yang disebut run streak. Run streak adalah olahraga lari yang dilakukan pada jarak minimal 1,6 kilometer (km) setiap hari, baik di outdoor maupun di treadmill. Lantas, apakah lari setiap hari aman bagi kesehatan tubuh? Berikut yang terjadi pada tubuh saat mengikuti tren olahraga lari setiap hari:
1. Kerusakan Tubuh
Latihan yang terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh. Dalam kasus ekstrem, dapat memicu terjadinya jaringan parut ringan pada jantung.
2. Penurunan Kekebalan Tubuh
Lari setiap hari justru melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi fungsi sel-sel kekebalan tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan dan menyebabkan perubahan hormon yang drastis, seperti penurunan adrenalin dan testosteron hingga 40 persen.
3. Cedera
Lari setiap hari juga memicu cedera akibat terlalu sering berlatih. Hal ini memengaruhi hingga 70 persen pelari. Salah satu penyebab utama cedera yang paling sering terjadi adalah stabilisasi otot pinggul yang buruk pada pelari. Jenis cedera ini lebih mungkin terjadi seiring dengan meningkatnya volume latihan.
Efek Samping Lari Setiap Hari
Lari yang dilakukan setiap hari bisa menyebabkan otot ligamen dan tendon membesar sehingga meningkatkan risiko cedera dan hormon menjadi tidak seimbang. Berikut 5 efek samping lari setiap hari:
1. Muncul Gejala Pilek
Lari setiap hari selama musim dingin bisa memicu gejala flu, seperti batuk berdahak, pilek, dan radang tenggorokan. Gejala tersebut terjadi karena udara dingin yang kering dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru sekaligus menyempitkan saluran napas.
2. Sindrom Bokong Mati Rasa
Jika merasakan bokong mati rasa atau sakit yang menjalar hingga ke pinggul, bagian belakang kaki, punggung bawah, dan lutut, kamu mungkin mengalami tendinopati gluteus medius yang terkenal sebagai sindrom bokong mati rasa.
Tendinopati gluteus medius terjadi karena peradangan tendon di bagian belakang tubuh. Hal ini bisa terjadi pada pelari jarak jauh dan orang yang terlalu banyak duduk.
3. Sering Buang Air Kecil
Prevalensi inkontinensia urine paling tinggi dilaporkan terjadi pada wanita yang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, seperti berlari. Ahli mengatakan, hal itu terjadi karena otot-otot panggul melemah saat berlari.
4. Kulit Terasa Gatal
Tren olahraga lari yang terlalu sering bisa menimbulkan rasa gatal pada area kaki. Hal ini terjadi karena aliran darah di pembuluh arteri dan kapiler meningkat.
Jika tubuh tidak banyak bergerak dalam beberapa waktu, pembuluh darah kapiler akan menyusut, dan ketika pembuluh darah kapiler mengembang saat berlari akan menstimulasi saraf-saraf di sekitarnya sehingga terdeteksi sebagai rasa gatal.
BACA JUGA: Viral, Jasa Joki Strava Bikin Orang Fomo Makin Flexing!
5. Kehilangan Gairah Seks
Beberapa pria yang lari setiap hari justru mengalami penurunan libido. Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena penurunan kadar testosteron. Oleh sebab itu, pertimbangkan ulang untuk melakukan olahraga lari setiap hari.
(Kaje/Budis)