BANDUNG,TM.ID: Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022, menjadi momen sejarah paling kelam dalam dunia sepakbola Indonesia.
Sebanyak 135 nyawa melayang siasia dalam kompetisi Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Dipicu oleh ulah suporter yang turun ke lapangan seusai pertandingan, kemudian direspon berlebihan pula ole aparat keamanan yang menembakkan secara liar gas air mata.
Akibatnya ribuan penonton panik untuk menghindari asap beracun dari gas air mata, lalu terjadilah chaos yang berujung melayangnya ratusan nyawa.
Hari ini, Minggu 1 Oktober 2023, tepat satu tahun terjadinya tragedi maut itu, Federasi Sepakbola Indonesia, PSSI, terus berupaya memberikan perhatian kepada keluarga korban.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir berterus terang, bagaimanapun pihaknya tidak akan bisa menghapus duka keluarga korban.
BACA JUGA: Fernando Valente, Pelatih Baru Arema FC Singgung Tragedi Kanjuruhan
Ia pun menyampaikan, PSSI telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki sepakbola Indonesia.
“Namun apapun yang kami lakukan untuk keluarga yang ditinggalkan, tidak pernah menghilangkan kedukaannya, tinggal bagaimana semuanya saling
menjaga dan mendorong transformasi yang lebih baik lagi,” ungkap Erick seusai kegiatan “Rek Ayo Rek Dolen Karo Pak ET” di Surabaya, Jatim, dikutip dari Antara.
Pihaknya,lanjut Erick, telah memberikan bantuan kepada para keluarga korban. Bahkan PSSI sudah memberikan bantuan itu sebelum dirinya terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.
“Saya rasa pemerintah daerah pada saat peristiwa Kanjuruhan itu sudah mendorong bantuan. Saya pun sebelum jadi ketua PSSI sudah mendorong bantuan,” kata Erick.
Mengenai keadilan secara hukum, Erick menegaskan bahwa pihaknya memahami atas tuntutan keadilan dari keluarga korban terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
Disebutkan, Mahkamah Agung (MA) merupakan lembaga berwenang terkait sanksi hukum yang harus ditanggung oleh pihak-pihak bertanggunjawab atas tragedi itu.
BACA JUGA: TC Timnas IKN Dibangun, Kesan Mendalam Presiden FIFA kepada Jokowi dan Erick Thohir
“Oleh karena itu kami bekerja sama dengan aparat penegak hukum, kami hanya bisa menghukum dengan larangan mengikuti aktivitas sepakbola selamanya,” ujar Erick.
PSSI sendiri, lanjut Erick, berkomitmen memenuhi permintaan federasi sepakbola dunia, FIFA, untuk merenovasi sejumlah stadion di Indonesia agar sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
(Aak)