JAKARTA, TM.ID: Sempat viral sebuah video di media sosial yang mempelrihatkan seorang pria dianiaya. Dalam narasi video itu disebutkan dugaan penculikan terhadap pemuda Aceh, Imam Masykur yang dilakukan oleh oknum Paspampers dan rekan dua anggota TNI.
Namun pihak TNI memastikan kalau video viral yang disebut jadi bagian dari kasus penyiksaan Imam Masykur di dalam mobil ketika diculik adalah hoaks.
Komandan Pomdam (Danpomdam) Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar menegaskan, dalam video yang memperlihatkan seseorang sedang dicambuk pada bagian punggung tersebut bukanlah Imam Masykur.
BACA JUGA: Hotman Paris Tantang Panglima TNI Berani Tidak Ketemu Orang Tua Imam Masykur
Video itu turut diunggah oleh Anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, melalui akun instagram @ahmadsahroni88.
“Nah itu bukan itu (video) hoax itu, tidak ada kaitannya dengan ini. Bukan salah satu saksi maupun korban,” jelas Irsyad memperlihatkan video, dalam jumpa pers di Markas Pomdam Jaya/Jayakarta, Jakarta, Selasa (29/8/2023) kemarin.
Tapi Irsyad turut membenarkan soal video percakapan yang diduga Imam Masykur dengan keluarga, pakai Bahasa daerah Aceh.
Video percakapan itu diunggah akun instagram @rekan_aceh, yang merekam percakapan pria lewat sambungan telepon.
“Hoaks itu tidak ada kaitanya (penyiksaan). Kan waktu itu korban sempat ditelepon untuk diminta tebusan ke ibunya, yang pakai bahasa Aceh. Yang di dalam mobil hoaks,” tegasnya.
BACA JUGA: Tampang 3 Anggota TNI yang Aniaya Hingga Imam Masykur Tewas Dipamerkan
Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari mengimbau kepada masyarakat agar bisa berhati-hati saat menerima apapun yang belum bisa dipertanggungjawabkan tentang kebenarannya.
“Saya menghimbau teman-teman media, untuk tidak terpengaruh oleh mungkin video-video viral atau gambar-gambar yang tersebar melalui medsos yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” jelasnya.
Dalam kasus yang menewaskan Imam Masykur, Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya/Jayakarta sudah menahan ketiga oknum anggota TNI. Mereka adalah anggota Paspampres Bernama Praka RM, Satuan Direktorat Topografi TNI AD, Praka HS dan anggota Kodam Iskandar Muda, Praka J.
Sementara itu, terungkap juga ada satu tersangka lain, yakni kakak ipar Praka RM dengan inisial MS. Dia sudah ditahan Polda Metro Jaya.